REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Jumlah penderita infeksi saluran pernafasan bagian atas (ISPA) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, meningkat 20 persen sejak dua minggu terakhir akibat kabut asap yang menyelimuti kota itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Syofia Dasmauli di Bukittinggi, Selasa, mengatakan, data 20 persen peningkatan penyakit ISPA itu merupakan data pasien yang datang berobat ke puskesmas.
Para penderita itu, katanya, dapat terkendali dengan baik oleh para petugas di puskesmas. Disamping itu, juga tidak terlepas dari persediaan peralatan yang lengkap, dan obat-obatan yang memadai dimiliki puskesmas.
Berhubung kabut asap hingga saat ini masih menyelimuti Kota Bukittinggi, ia meminta warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan memperbanyak meminum air putih.
Kabut asap dapat menyebabkan penyakit ISPA karena membawa partikel-partikel melalui udara sehingga menggangu saluran pernafasan saat terhirup. Ia menyarakan agar warga memakai masker jika keluar rumah.
"Memakai masker setidaknya dapat meminimalisir penyakit ISPA dari danpak kabut asap," katanya.
Bukittinggi telah memiliki sebanyak tujuh puskesmas, 25 puskeskel dan 14 pustu.
"Semua pusat pelayanan kesehatan itu dapat melayani pasien yang datang berobat," katanya.
Ia mengungkapkan, penderita ISPA pada 2013 tercatat sebanyak 7.000 ribu orang. "Setiap tahunnya penyakit ISPA ini merupakan penyakit yang paling tinggi dari penyakit lainnya," katanya.