Selasa 25 Feb 2014 15:56 WIB

Pengadaan Beras Bulog Terhambat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Gudang beras bulog
Foto: matanews.com
Gudang beras bulog

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Banjir yang melanda wilayah Cirebon pada pertengahan Januari lalu, menyebabkan penyerapan beras Bulog Sub Divre Cirebon, terhambat. Bencana itupun menyebabkan panen diprediksi mundur. ‘’Hingga hari ini, penyerapan beras Bulog Sub Divre Cirebon baru mencapai 20 ton,’’ ujar Kepala Sub Divre Bulog Cirebon, Muhson, Selasa (25/2).

Muhson menyebutkan, target penyerapan beras oleh Bulog Sub Divre Cirebon pada tahun ini mencapai 132 ribu ton setara beras. Namun hingga kini, penyerapan beras Bulog Sub Divre Cirebon yang mencakup Kabupaten/Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, baru mencapai 20 ton. ‘’Banjir menyebabkan penyerapan beras dan gabah tahun ini terlambat dibandingkan tahun sebelumnya,’’ ujarnya.

 

Muhson mengatakan, banjir di sejumlah daerah di wilayah Cirebon menyebabkan para petaninya terpaksa harus melakukan tanam ulang. Akibatnya, panen pun menjadi mundur.

 

Untuk mencapai target penyerapan, lanjut Muhson, pihaknya akan memaksimalkan penyerapan gabah dan beras dari petani saat panen raya tiba. Dia pun optimis bisa mencapai target penyerapan seperti  tahun-tahun sebelumnya. ‘’(Memaksimalkan penyerapan) juga dimaksudkan agar harga gabah dan beras di tingkat petani tidak jatuh,’’ kata Muhson.

 

Ketika disinggung mengenai stok beras, Muhson menyebutkan saat ini masih 51.649 ton. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Sembilan bulan mendatang.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, mengakui jika panen tahun ini di sejumlah daerah diprediksi akan mundur. Hal itu terjadi akibat adanya banjir yang menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon.

 

Ali menyebutkan, areal tanaman padi yang terendam banjir di Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu mencapai 4 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, hanya 20 persen saja yang berhasil diselamatkan. Sedangkan sisanya mati dan terpaksa harus tanam ulang.

Karena adanya petani yang harus tanam ulang itulah sehingga panen di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon akan mundur. ‘’Untuk puncak panen raya diprediksi Mei mendatang,’’ tandas Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement