REPUBLIKA.CO.ID, KRAMATJATI -- Pengangkutan sampah di sejumlah pasar tradisional di Jakarta mengalami kendala sejak dua bulan terakhir. Akibatnya, tumpukan sampah pun tak terhindarkan akibat berkurangnya armada truk pengangkut.
Keadaan ini muncul setelah pada Januari 2014 Pemerintah DKI Jakarta memutuskan kerja sama dengan pihak swasta yang menangani truk sampah. Kebijakan tersebut menyebabkan langkanya armada truk sampah, tidak terkecuali di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tumpukan sampah di pasar tersebut bisa mencapai 2-3 meter. Tak hanya sampah berupa sisa-sisa sayuran dan buah-buahan yang tertumpuk, tetapi sampah plastik maupun karung juga ada.
Setiap harinya, ada dua buldozer beroperasi untuk memindahkah sampah ke truk yang kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir.
"Penanganan sampah di sini masih terkendali, tetapi jumlah armada truk dalam dua bulan terakhir ini memang berkurang,'' kata Sabar, asisten manager Perawatan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (25/2).
Sabar mengatakan, normalnya truk sampah yang beroperasi sekitar 10 per harinya. Namun, dalam dua bulan terakhir ini jumlah armada truk sampah menjadi delapan buah saja.