REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Indonesia mengatakan bahwa prosentase pengelolaan sampah yang menggunakan konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) secara nasional baru 7 persen. Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan, kota-kota yang mengelola sampah dengan konsep 3R masih sedikit yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Surabaya, dan Kabupaten Jombang.
“Namun pengelolaan sampah yang menggunakan konsep 3R secara rata-rata nasional baru 7 persen. Mayoritas pengelolaan sampah masih menggunakan cara seperti dumping,” katanya saat konfrensi pers usai pembukaan acara fifth regional 3R Forum in Asia and The Pacific di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa (25/2).
Dia menyebutkan, minimnya pengelolaan sampah dengan konsep 3R karena perilaku manusia yang memiliki kepedulian rendah. Padahal, kata Balthasar, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Saat ini jumlah penduduk sebanyak 237 juta jiwa dan diperkirakan akan bertambah menjadi 270 juta jiwa pada tahun 2025. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, diperkirakan akan dihasilkan sampah sebanyak 130 ribu ton per hari.
“Ini merupakan potensi yang besar sebagai sumberdaya tetapi sebagian besar masih menjadi sumber penyebab polusi. Jika dibiarkan, sampah bisa menyebabkan air, udara, makanan, hingga minuman tercemar,” ujarnya.
Untuk itu, dia melanjutkan, perilaku pengelolaan sampah dengan konsep 3R harus dimulai dengan mendorong perubahan perilaku membuang sampah keluarga Indonesia. Dia menambahkan, Kementerian Lingkungan Hidup berupaya mengembangkan program kampung iklim yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pelibatan masyarakat secara langsung dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup telah mengembangkan konsep Bank Sampah di berbagai provinsi. Sampai dengan tahun 2013, telah berdiri 1.443 bank sampah di 56 kota yang tersebar di 19 provinsi. Untuk semakin meningkatkan pola pengelolaan sampah dengan menggunakan konsep 3R, pihaknya juga menggandeng berbagai pihak dan negara lain untuk membahas kemitraan dan koalisi dalam implementasi kebijakan dan program 3R.
“Dalam hal ini yaitu deklarasi 3R Hanoi (2013-2023) di Asia Pasifik,” ujar Baltazar. Dia menjelaskan, kegiatan ini akan diselenggarakan pada Selasa (25/2) hingga Kamis (27/2).