Selasa 25 Feb 2014 00:27 WIB

'Ideologi Islam dan Nasionalisme Tak Perlu Diperdebatkan'

Rep: Heri Ruslan/ Red: Julkifli Marbun
Parpol/ilustrasi
Foto: antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ideologi Islam dan nasionalisme dinilai tak perlu diperdebatkan lagi.

"Keduanya memiliki cita-cita yang sama untuk memajukan bangsa Indonesia," ujar dr Yandra Doni, mantan ketua Senat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tahun 1986.

Menurut dia, baik ideologi Islam maupun Nasionalisme, telah sepakat bahwa Pancasila harus menjadi titik temu untuk ideologi bersama bangsa Indonesia.

"Sehingga konflik dan perpecahan bangsa dapat dikelola dan dihindarkan dengan baik," ujar calon anggota DPR RI dari partai Hanura di Dapil Banten III, Senin (24/2).

Doni menegaskan, tak ada pertentangan antara Islam dan negara bangsa. "Keduanya memiliki unsur yang dapat saling melengkapi dan menguatkan," tegasnya.

Ia menegaskan Hanura yang berbasis nasionalisme sama sekali tak bertentangan dengan cita-cita politik ayahnya yang aktivis Masyumi.

“Selama kita berdiri dan membela kepentingan orang banyak, maka kita sudah berada pada jalur yang benar,” cetus Doni.

Doni dilahirkan dan besar dalam keluarga politik yang hidup secara sederhana. Ayahnya, alm H Ahmad Syarbaini, tokoh Masyumi dan orang dekat M Natsir (Ketua Masyumi), berperan mendidik dan mempengaruhi pola pikir serta perilaku Doni dalam berpolitik.

Sebagaimana lazimnya aktivis Masyumi saat itu, ayah Doni hidup dalam kesederhanaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement