REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Belasan rumah di Kampung Citeureup, Desa Sukasirna, Kecamatan Campakamulya, Cianjur, Jawa Barat, Senin, terancam longsor akibat hujan deras yang turun sejak dua hari terakhir.
Bahkan, saat ini pergerakan tanah di wilayah itu terus meluas dan merusak dua rumah serta satu mesjid. Kepala Desa Sukasirna, Durahman, mengungkapkan kondisi tersebut telah dilaporkan ke pihak terkait di Pemkab Cianjur.
Dia menuturkan enam bulan yang lalu pemukiman warga di Kampung Citeureum sudah mengalami pergerakan tanah. Namun, warga menolak direlokasi dan memilih bertahan dikarenakan tidak mempunyai lahan untuk membangun rumah baru.
"Akibatnya, saat turun hujan deras pada Sabtu kemarin, pergerakan tanah kian parah dan merusak dua rumah serta satu masjid," kata Durahman seperti dikutip Antara.
Selain terkendala dengan lahan, warga menolak direlokasi jika ke luar dari Kampung Citeureup. Sehingga, pihaknya tidak dapat berbuat banyak untuk merelokasi pemukiman warga yang terancam longsor itu.
"Sedangkan, di Kampung Citeureup ini, tidak ada lahan milik desa kecuali di Kampung Gedogan. Warga tidak mau dipindahkan ke wilayah Gedogan karena alasannya jauh," ujarnya.