Senin 24 Feb 2014 22:21 WIB

Polres Muba Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu

Sejumlah perwakilan parpol peserta Pemilu 2014 memeriksa dan menandatangani lembar Daftar Calon Tetap (DCT).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah perwakilan parpol peserta Pemilu 2014 memeriksa dan menandatangani lembar Daftar Calon Tetap (DCT).

REPUBLIKA.CO.ID, MUBA -- Kepolisian Resort Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menggelar apel sistem pengamanan kota pra-operasi Mantap Brata Musi 2014 serta simulasi menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat terkait Pemilu Legislatif 9 April 2014.

Kegiatan tersebut diikuti 561 personel Polres Muba, Brimob Polda Sumsel, Sabhara Polres Muba, Kodim 0401, dan 2.900 anggota perlindungan masyarakat (Linmas), kata Kapolres Muba AKBP Iskandar F Sutisna usai pelaksanaan gelar pasukan gabung sistem pengamanan kota (sispam kota) dan simulasi tersebut di Sekayu, Senin.

Menurut dia, personel Polri dan TNI didukung berbagai instansi pemerintah dan masyarakat Muba, siap mengamankan penyelenggaraan pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, kabupaten, dan kota.

Melalui pengamanan bersama itu diharapkan setiap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dapat diatasi dengan baik secara cepat serta dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat serta calon anggota legislatif peserta Pemilu 2014, katanya.

Dia menjelaskan, dalam pesta demokrasi rakyat lima tahunan itu, akan melibatkan pengerahan massa yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

Untuk mencegah gesekan massa antarpendukung caleg dan partai politik tertentu yang berpotensi mengganggu kondusifitas kamtibmas, pihaknya bersama personel gabungan berupaya melakukan pembinaan kepada masyarakat dan jika terjadi keributan melakukan penanganan dengan pendekatan kekeluargaan.

"Massa bukanlah musuh, tetapi mereka adalah keluarga kita, oleh karena itu seluruh personel yang terlibat dalam operasi pengamanan itu harus melindungi dan mengayomi masyarakat," ujarnya.

Setiap permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, diupayakan jalan keluar dan penyelesaiannya dengan melakukan pendekatan secara kekeluargaan bukan mengedepankan hukum menindak masyarakat yang berkonflik.

Dengan upaya tersebut diharapkan masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya dengan baik sesuai hati nurani, tidak ada yang bisa melakukan tekanan atau pemaksaan terhadap masyarakat untuk memilih caleg dari parpol tertentu, serta Pemilu Legislatif dapat terselenggara dengan tertib, aman, damai dan berkualitas, kata kapolres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement