Senin 24 Feb 2014 22:02 WIB

Media Diharapkan Jaga Independensi dalam Pemilu 2014

Parpol/ilustrasi
Foto: antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dadang Rahmat mengharapkan media bisa menjaga independensinya pada Pemilu 2014 dan menjalankan fungsinya dalam mendidik masyarakat, meski hal itu sulit dilakukan.

"Pemilu 2014 tidak akan berkualitas bila media tak menjalankan sesuai dengan fungsinya," kata Dadang dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Jurnalis Jakarta di Menteng, Senin.

Menurut dia, beberapa media cukup dekat dengan parpol. Hal itu berbeda dengan penguasa media masa lalu yang tidak berafiliasi dengan parpol.

"Fungsi media seharusnya tidak hanya mengedepankan independensi pemberitaan, tapi juga dapat mengedepankan fungsi edukasi dan sosialisasi politik yang baik," kata Dadang.

Pengamat Politik Komunikasi Universitas Mercu Buana Heri Budiyanto mengatakan kecenderungan media untuk berpihak untuk kepentingan petinggi parpol yang juga petinggi di media sangat terlihat belakangan ini.

"Jangan mentang-mentang punya media, lalu calon partai lain diabaikan.?Dan sebaliknya, mentang-mentang tidak punya ruang publikasi, berbagai kiat dilakukan agar mencapai kesetaraan dalam mencari opini publik," kata Heri.

Di tempat yang sama, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan ancaman dalam pemilu sangat mungkin berawal dari media. Apalagi, dalam beberapa kesempatan, media justru memicu kembali kekisruhan yang sudah selesai.

"Jangan-jangan konflik pemilu itu muncul dari media. Intinya media bisa saja menjadi provokator," kata Neta.

Ketua Poros Wartawan Jakarta (PWJ) B. Ali Priambodo berpendapat media harus tetap menjaga independensi di tahun politik, terutaman para jurnalis yang berhadapan langsung dengan realitas politik di lapangan.

"Saya berharap agar terbentuk forum-forum diskusi yang sifatnya netral atau nonpartisan. Apalagi saat ini pemilik media besar ikut bertarung di pemilu 2014. Tentunya forum-forum nonpartisan itu akan membuat wartawan atau jurnalis punya sudut pandang yang lebih luas, terutama pada kepentingan pengawasan dan pendidikan politik untuk masyarakat," katanya.

Sementara itu, Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengingatkan agar parpol dan peserta pemilu tidak memanfaatkan ruang publik di luar ketentuan karena ada waktu untuk melakukan kampanye terbuka di media massa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement