Senin 24 Feb 2014 21:01 WIB

Banten Dorong UMKM Kembangkan Budaya Inovasi

Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Banten mendorong masyarakat terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan potensi komunitas masyarakat desa, untuk mengembangkan budaya inovasi dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

"Banyak potensi masyarakat di Banten yang perlu dibantu supaya ada sentuhan inovasi, baik teknologinya, pemasaran, kemasan dan lainnya. Ini penting supaya mereka meningkatkan daya saing dan terus berkembang," kata Kepala Balitbangda Provinsi Banten Muhammad Ali Fadillah dalam kegiatan 'Sosialisasi Pengembangan Budaya Inovasi' di Serang, Senin.

Ia mengatakan, untuk tahap awal perlu dilakukan sosialisasi pengembangan budaya inovasi, dalam upaya mengubah pola pikir masyarakat serta sumber daya manusia untuk memiliki kesadaran berinovasi dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya seperti yang ada di beberapa desa inovasi dan juga produk UKM di masyarakat.

"Banten memiliki potensi-potensi unggulan masyarakat yang membutuhkan dukungan 'steakholder' serta keterpaduan kebijakan antar pemerintah dalam tatakelola penguatan sistem inovasi di daerah," kata Ali.

Menurut dia, dari beberapa pusat inovasi UMKM yang direncanakan masuk ke dalam fokus tematik Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Banten untuk tingkat provinsi diprioritaskan pada peternakan domba, budidaya dan pengelolaan rumput laut, industri minyak atsiri, kerajinan gerabah dan budidaya tanaman hias anggrek.

Sedangkan, desa inovatif untuk percontohan fokus SIDa Banten yakni Kampung Madu Trigona, Kampung Jamur, Kampung Sate Bandeng, Kampung Talas Beneng dan Kampung Tenun Khas Baduy.

"Sedangkan untuk pusat unggulan Iptek diprioritaskan pada pusat unggulan iptek petrokimia dan logam serta pengembangan Banten Agrotechno Park," kata Ali.

Sosialisasi pengembangan budaya inovasi yang diselenggarakan Balitbangda Banten diikuti puluhan peserta dari kalangan pelaku UMKM serta masyarakat dari komunitas desa inovatif yang sudah dibina Balitbangda Banten serta dunas terkait.

Diantara produk UMKM dan desa inovatif tersebut seperti kelompok tani Golden Melon, Madu Trigona, kelompok pengrajin gerabah Di Desa Bumi Jaya, kelompok petani tanaman obat Biofarmaka di Ujung Kulon, madu Avis Cerana di Cihara Kabupaten Lebak, peternak domba di Kampung Juhut, Kelompok Wanita Tani Talas Beneng, Kelompok Tani Kecamatan Petir dan sejumlah UMKM lainnya.

"Tahap awal mencoba membudayakan inovasi dalam pengelolaan potensi masyarakat. Kedepan pemberian pendidikan dan pelatihan manajemen desa inovatif untuk aparatur desa dan masyarakat pelakunya," kata Ali.

Salah seorang kordinator petani tanaman obat Biofarmaka di Kecamatan Sumur Pandeglang, Nana Suhana mengatakan, pihaknya berharap pemerintah membantu dalam melakukan pembinaan dan memfasilitasi para petani tanaman obat di wilayah Ujung Kulon untuk memperoleh lisensi serta kajian produk dari Dinas Kesehatan dan BPOM.

"Saat ini pemasaran kami terbatas untuk masyarakat sekitar. Kami berharap ada perhatian dan pembinaan dari Pemkab Pandeglang," kata Nana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement