Senin 24 Feb 2014 06:03 WIB

Lima Besar Elektabilitas Capres Partai Islam

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Chairul Akhmad
Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Political Communication Institute (PolcoMM) melakukan survei antara lain mengenai elektabilitas calon presiden yang diusung partai berbasis massa Islam. Hasilnya menempatkan Jusuf Kalla sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi, yakni 17,6 persen.

PolcoMM melakukan survei ini di 29 provinsi dengan melibatkan 1.200 responden pada 15 Januari-15 Februari 2014. Respondennya merupakan warga yang telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Dari hasil survei, Jusuf Kalla (JK) mendapatkan suara mayoritas dari responden. "Publik menilai positif kinerja JK di bidang sosial dan pelayanan masyarakat," kata Direktur PolcoMM Heri Budianto, di Jakarta, Ahad (23/2).

Heri mengatakan, JK jika juga dilihat mempunyai kerja nyata dan kontribusi yang mendapat tempat di mata publik. Mantan wakil presiden RI itu juga dinilai cepat tanggap dalam mengambil keputusan. "Juga banyak memberi solusi pada persoalan bangsa," ujarnya.

Di posisi kedua, ada nama Hatta Rajasa. Menteri Koordinator Perekonomian itu mempunyai elektabilitas 10,8 persen. Heri mengatakan, Hatta dinilai publik sebagai sosok berpengalaman dalam pemerintahan. Hatta juga dinilai sebagai sosok yang diterima oleh semua kalangan.

Mantan Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra menempati posisi ketiga dengan persentase 9,3. Capres yang diusung Partai Bulan Bintang (PBB) itu, menurut Heri, dinilai publik mumpuni dalam bidang hukum ketatanegaraan.

Menyusul kemudian mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dengan angka 7,3 persen. Mahfud dinilai mempunyai rekam jejak yang bersih di MK dan juga dipersepsi sebagai tokoh yang berani.

Selepas Mahfud, ada nama politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid dengan elektabilitas 4,2 persen. "Publik menganggap Hidayat merupakan tokoh PKS yang bersih dan peduli," kata Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement