Senin 24 Feb 2014 00:19 WIB

Hama Tikus dan Wereng Ancam Produksi Padi

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Chairul Akhmad
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Produksi pertanian padi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada musim rendeng tahun ini sepertinya sulit diprediksikan. Berdasarkan pantauan di berbagai lokasi pertanian di wilayah tersebut, cukup banyak areal persawahan yang terserang hama.

Yang menjadi masalah, hama yang banyak menyerang tanaman padi saat ini adalah hama tikus dan wereng. "Padahal, kedua jenis hama tersebut, merupakan hama yang sangat sulit dikendalikan," kata Karsidi (57), perangkat Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Ahad (23/2).

Akibat serangan hama tersebut, puluhan hektar sawah di desa itu, mengalami kerusakan. Hama ini menyerang sawah milik petani dan sawah bengkok yang menjadi ditamani perangkat desa setempat. "Kami masih terus berupaya agar hama ini tidak sampai meludeskan tanaman padi kami. Meskipun sedikit, kami berharap masih bisa panen," ujarnya.

Hama wereng dan tikus ini menyerang areal sawah di berbagai wilayah kecamatan. Di Kecamatan Kebasen dan wilayah-wilayah Banyumas selatan, hama yang dominan menyerang sawah petani adalah tikus. 

Namun di wilayah utara, hama yang dominan adalah hanya wereng. Hama wereng ini, antara lain menyerang areal sawah di wilayah Kecamatan Pekuncen, Ajibarang, Sumbang dan Kembaran.

Seperti di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, hama ini nyaris meludeskan padi yang ditanam warga sekitar 1,5 bulan lalu. 

Slamet (48), salah seorang warga desa setempat menyatakan hama wereng tersebut diketahui mulai menyerang tanaman padi warga sejak tanaman padi mulai tumbuh dan mengembangkan anakan. "Akibat serangan hama tersebut, saat ini sudah banyak sawah warga yang puso dan tidak mungkin panen," katanya.

Bahkan dia menyebutkan, saat ini ada fenomena yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Hama wereng yang bentuknya seperti lalat-lalat kecil ini pada malam hari banyak memasuki rumah-rumah penduduk melalui ventilasi rumah. Jumlahnya ribuan sehingga menyerupai laron.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Banyunas Tjutjun Sunarti mengakui soal adanya hama tikus dan wereng yang menyerang tanaman padi petani di wilayahnya.

Namun dia menyebutkan, luasan areal sawah yang terserang hama itu diperkirakan belum akan mempengaruhi produksi hasil panen Bulan Maret-April. "Luas areal sawah di Banyumas mencapai sekitar 30.000 hektar. Sedangkan yang terserang hama wereng hanya sekitar 1.000 hektar," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement