Sabtu 22 Feb 2014 20:51 WIB

Pusat Mata Air Puncak Kelud Diperbaiki

Perbaikan bersama saluran air bersih di Kelud
Foto: istimewa
Perbaikan bersama saluran air bersih di Kelud

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Bencana erupsi gunung Kelud membuat mata air yang digunakan untuk sumber air PDAM tertutup pasir dan sampah dari bekas-bekas  ranting dan pepohonan yang patah akibat erupsi.

Ini diketahui setelah tim PKPU yang dipimpin Eko Sulistiyo selaku koordinator Pos Besar PKPU Kediri, Mayor Inf. Wahyu dari Group 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro dan Hakam selaku Teknisi Jaringan PDAM Kediri mendatangi mata air yang hanya berjarak dua  kilometer dari puncak.

Dengan Tim yang berjumlah 13 orang, yang terdiri dari Kopassus lima Personel, PKPU lima relawan, dan tiga teknisi dari PDAM Kediri mulai bergerak menuju lokasi mata air. Perjuangan untuk menuju lokasi ini tidaklah mudah. Tim harus  berjalan kaki sejauh 8 kilometer dalam kondisi jalan mendaki. Mereka juga memanggul lima pipa peralon sebagai pengganti jika ada yang rusak.

Sesampainya di pusat mata air tersebut, diketahui lokasinya mengalami kerusakan parah. Selama hampir setengah hari, tim membersihan hingga mata air bisa keluar dan bisa berfungsi kembali.

Tidak berhenti sampai di situ, mereka melanjutkan dengan menyisir pipa-pipa ke bawah yang airnya selama ini digunakan bagi 20 ribu jiwa masyarakat kecamatan Puncu yang terletak di radius 5 km. Setelah diperbaiki, debit air bisa mengaliri kembali dengan normal yakni mencapai 10.000 liter per detik.

Mayor Inf. Wahyu meskipun harus berjalan cukup jauh dengan jalan mendaki, yang tentunya melelahkan lalu melakukan perbaikan, ia bersama anak buah merasa senang melakukannya.

"Begitu air bisa mengalir, hilang rasa lelah. Apalagi saat ini masyarakat di wilayah Puncu dan Kepung sudah bisa menikmati air bersih," kata Wahyu, kepada ROL, Sabtu (22/2).

KEDIRI -- Bencana erupsi gunung Kelud membuat mata air yang digunakan untuk sumber air PDAM tertutup pasir dan sampah dari bekas-bekas  ranting dan pepohonan yang patah akibat erupsi.

Ini diketahui setelah tim PKPU yang dipimpin Eko Sulistiyo selaku koordinator Pos Besar PKPU Kediri, Mayor Inf. Wahyu dari Group 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro dan Hakam selaku Teknisi Jaringan PDAM Kediri mendatangi mata air yang hanya berjarak dua  kilometer dari puncak.

Dengan Tim yang berjumlah 13 orang, yang terdiri dari Kopassus lima Personel, PKPU lima relawan, dan tiga teknisi dari PDAM Kediri mulai bergerak menuju lokasi mata air. Perjuangan untuk menuju lokasi ini tidaklah mudah. Tim harus  berjalan kaki sejauh 8 kilometer dalam kondisi jalan mendaki. Mereka juga memanggul lima pipa peralon sebagai pengganti jika ada yang rusak.

Sesampainya di pusat mata air tersebut, diketahui lokasinya mengalami kerusakan parah. Selama hampir setengah hari, tim membersihan hingga mata air bisa keluar dan bisa berfungsi kembali.

Tidak berhenti sampai di situ, mereka melanjutkan dengan menyisir pipa-pipa ke bawah yang airnya selama ini digunakan bagi 20 ribu jiwa masyarakat kecamatan Puncu yang terletak di radius 5 km. Setelah diperbaiki, debit air bisa mengaliri kembali dengan normal yakni mencapai 10.000 liter per detik.

Mayor Inf. Wahyu meskipun harus berjalan cukup jauh dengan jalan mendaki, yang tentunya melelahkan lalu melakukan perbaikan, ia bersama anak buah merasa senang melakukannya.

"Begitu air bisa mengalir, hilang rasa lelah. Apalagi saat ini masyarakat di wilayah Puncu dan Kepung sudah bisa menikmati air bersih," kata Wahyu, kepada ROL, Sabtu (22/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement