REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Bulog Sumatera Utara mengakui sedang membongkar 5.000 ton beras asal Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan daerah itu yang terus naik menyusul semakin lancarnya penyaluran beras warga miskin atau raskin dan ada operasi pasar beras di Medan.
"Beras asal Jatim (Jawa Timur) memang sedang dalam proses bongkar di Pelabuhan Belawan. Bahkan dalam waktu dekat akan ada datang dari Jatim lagi dan termasuk Sulawesi Selatan," kata Humas Bulog Sumut, Rudi Adlyn di Medan, Jumat.
Menurut dia, pemenuhan beras asal daerah lain untuk stok merupakan hal lazim, apalagi rencana pembelian beras petani lokal belum terealisasi. "Yang paling penting adalah menjaga stok agar penyaluran kebutuhan rutin di daerah tidak terganggu," katanya.
Stok beras Sumut dewasa ini ada 67ribuan ton dimana jumlah itu bisa untuk enam bulan kebutuhan. Tentang kendala pembelian beras petani lokal yang tahun ini ditargetkan sebanyak 10.000 ton, menurut Adlyn karena harga jual di petani masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang sebesar Rp6.600 per kg.
"Bulog terus mengusahakan agar ada pembelian beras lokal , apalagi dengan sudah terlaksananya kerja sama dengan perpadi (persatuan pengusaha penggilingan padi),"katanya.
Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemprov Sumut, Sabrina, menyebutkan, Pemprov Sumut memang mengharapkan Bulog menjaga stok bahan pangan utama agar bisa menyalurkan raskin dengan lancar dan termasuk memenuhi kebutuhan operasi pasar (OP). Penyaluran raskin dengan lancar akan bisa menekan harga beras di pasar sehingga bisa membantu menekan inflasi.