Sabtu 22 Feb 2014 07:30 WIB

Loh, Wali Murid SLB Kembalikan Paket Beasiswa, Ada Apa?

Beasiswa (ilustrasi)
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Para wali murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, ramai-ramai mengembalikan paket beasiswa berupa seragam sekolah, celana, tas sekolah dan alat tulis.

Krisnawati (26), salah seorag warga Tanah Grogot, Sabtu (22/2) menolak paket beasiswa yang diberikan sekolah itu dengan alasan mereka lebih menghendaki beasiswa dalam bentuk uang tunai, bukan dalam bentuk seraham dan peralatan sekolah.

Sebagian besar orang tua wali murid mengembalikan paket beasiswa, karena mereka tidak setuju jika beasiswa diberikan dalam bentuk perlengkapan sekolah.

"Saat rapat dengan pihak sekolah, sebagian besar wali murid tidak setuju beasiswa dalam bentuk peralatan sekolah. Para wali murid maunya dalam bentuk uang tunai," ungkap Krisnawati.

Menurut dia, beasiswa yang biasa diterima siswa SLB besarnya hampir mencapai Rp1 juta per siswa.

"Sejak 2011, kami menerima dalam bentuk tunai," kata Krisnawati.

Alasan lain pengembalian paket beasiswa oleh wali murid, kata dia, karena barang keperluan sekolah yang mereka diterima kualitasnya di bawah standar dengan harga yang sama. Ukuran baju seragam juga, menurut Krisnawati, banyak yang tidak sesuai dengan ukuran badan para siswa.

"Ada yang kebesaran ukurannya, sebaliknya ada juga yang kekecilan karena sebelumnya tidak ada pengukuran saat membuat baju," ujarnya.

Menanggapi kasus pengembalian paket beasiswa itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Paser Shafruddin yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan memanggil pihak SLB dan berjanji akan menyelesaikan masalah itu. "Minggu depan saya akan memanggil pihak sekolah karena kebetulan saya sedang dinas luar kota," kata Shafruddin.

Dinas Pendidikan, kata dia, akan mempelajari kasus pengembalian paket beasiswa itu terlebih dahulu dengan mengacu pada aturan soal beasiswa untuk siswa SLB. "Kita lihat dulu, apakah aturan membolehkan atau tidak beasiwa diberikan dalam bentuk barang keperluan sekolah," ungkap Shafruddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement