REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penyebab lahirnya kriminalitas geng motor adalah lemahnya iman para remaja dan lemahnya pengajaran orang tua terhadap anak. Sekarang ini orang tua sangat sibuk dengan urusan duniawi mereka sendiri dan hampir tidak punya waktu untuk anak-anak mereka.
Pendapat ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majels Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Tengku Zulkarnain, melalui layanan pesan singkat (sms) kepada Republika, Jumat siang (21/2). "Akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak serta lemahnya iman para remaja, muncullah anak-anak produk pengajaran para pembantu rumah tangga (PRT)," ujar Tengku Zulkarnain melalui
Penyebab lainnya, lanjut Tengku Zulkarnain, penegakan hukum di Indonesia masih sangat lemah. Pasalnya polisi baru bertindak kalau kerusakan sudah parah. Seharusnya, tegas Zulkarnain, perilaku menyimpang sudah dicegah sejak seseorang masih kecil, karena kalau sudah besar susah memadamkannya.
Anak-anak di bawah umur pun, jelas Zulkarnain, wajib ditindak tegas jika membawa motor. "Polisi harus segera menyita motor dan memanggil orang tua mereka ! Orang-orang yang bergerombol di malam hari juga harus dibubarkan. Tidak ada urgensi apa apa mereka bergerombol di malam hari," jelas Zulkarnain.
Dalam pesan singkatnya kepada Republika, Tengku Zulkarnain juga mengecam para pejabat yang cenderung memberi contoh kehidupan hedonisme. Lihat saja malam tahun baru, tutur Zulkarnain, mereka justru berlomba-lomba untuk bermegah-megahan membakar mercon.
"Di Jakarta saja ada 5 juta batang mercon yg dibakar. Jika sebatang seharga Rp 100 ribu, maka setengah trilyun duit telah terbakar percuma," pungkas Zulkarnain.