Jumat 21 Feb 2014 15:52 WIB

Abu Kelud Ubah Air Sumur Sleman Jadi Asam

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Suasana aliran Kali Sembong seusai diterjang aliran lahar dingin, Gunung Kelud di kawasan desa Pandansari, Kec. Ngantang Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (19/2).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Suasana aliran Kali Sembong seusai diterjang aliran lahar dingin, Gunung Kelud di kawasan desa Pandansari, Kec. Ngantang Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guyuran abu vulkanis Gunung Kelud di wilayah Kabupaten Sleman membuat air sumur setempat berubah menjadi asam. Kondisi itu didapatkan dari pengukuran tingkat keasaman (ph) air sumur oleh Kantor Lingkungan Hidup Sleman dari 17 kecamatan. 

Uji kualitas air sumur dilakukan KLH dengan mengambil sampel air dari sumur terbuka warga. Di setiap kecamatan, KLH mengambil dua sampel air sumur. Hasilnya, sampel air memiliki tingkat ph kurang dari 6.

"Kualitas ph di bawah enam berarti bersifat asam," ujar Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan KLH, Budi Saptono, Jumat (21/2).

Air sumur yang layak minum memiliki tingkat ph 6-8 atau bersifat netral. Dengan temuan itu, KLH menghimbau masyarakat menguras sumurnya terlebih dahulu. "Kemudian nanti diperiksa lagi apakah masih asam," ungkapnya.

Selain ph, KLH juga mengukur kandungan silika pada air sumur. Menurut Budi, silika banyak terkandung dalam abu vulkanik. Namun, hasil uji silika belum diketahui karena menunggu uji laboratorium. 

Uji kualitas air dilakukan pula pada mata air di wilayah Sleman. Sebanyak 10 mata air telah diambil sampelnya oleh KLH pada Jumat. Budi mengatakan belum dapat memastikan kapan tes uji kualitas mata air dapat selesai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement