REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengaku belum mengetahui kebenaran informasi penyadapan terhadap Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarno Putri. Karena, informasi yang disampaikan elite PDIP soal penyadapan kepada Jokowi dan Megawati tidak jelas.
"Saya tidak tahu kebenarannya, ya kalau itu disadap masalah politik atau hukum atau ekonomi. Ini kan harus juga jelas dan sekarang tidak ada," kata Priyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jum'at (21/2).
Ketua DPP Partai Golkar ini mengingatkan elite PDIP untuk tidak gampang menuduh. Hal ini karena menurut Priyo belum ada bukti kongkrit yang memberi petunjuk siapa pihak penyadap Megawati dan Jokowi. "Jangan juga dengan mudah menuduh kalau kemudian belum ada bukti yang konkrit," ujarnya.
Penyadapan merupakan tindakan yang tidak dapat ditolelir. Namun, kata Priyo, penyadapan boleh dilakukan apabila dikerjakan oleh lembaga-lembaga negara. "Tapi saya dengar itu (penyadapan) juga di lakukan oleh orang-orang asing bekerja sama dengan orang dalam negeri," katanya.
Sebelumnya Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo mengatakan Jokowi pernah disadap. Selain itu, kata Tjahjo, gerak-gerik Megawati juga sering dikuntit.