Jumat 21 Feb 2014 11:45 WIB

YLKI: PLN Jangan Terlalu Sering 'Mati Lampu'

Listrik padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Listrik padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Sumatera utara diminta jangan terlalu sering melakukan pemadaman listrik, karena merugikan konsumen dan masyarakat. "Pemadaman listrik tersebut harus secepatnya diakhiri dan dihentikan, jangan sampai masyarakat berubah jadi marah," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik di Medan, Jumat.

Bahkan, jelasnya, masyarakat tidak percaya lagi dengan janji-janji manis yang disampaikan Manajemen PT PLN yang menyebutkan bahwa listrik pada awal Januari 2014 tidak padam. "Perusahaan listrik milik negara tersebut harus benar-benar dapat menepati janjinya, sehingga tidak ada lagi terjadi pemadaman yang selama ini selalu membingungkan konsumen dan masyarakat di kota Medan," ucap Abubakar.

Dia menyebutkan, pemadaman listrik tersebut, tidak hanya merugikan pelanggan, tetapi juga menimbulkan kerusakan seperti televisi, alat pendingin, kulkas, kipas angin dan perlengkapan rumah tangga yang menggunakan arus listrik.

Sebelumnya, PT PLN menyewa pembangkit diesel, dan dengan total daya 430 MW. Daya listrik tersebut akan masuk dalam sistem PLN di Sumut mulai pekan kedua September 2013.

Pembangkit dengan kapasitas 10 MW hingga 80 MW ditargetkan terpasang seluruhnya pada pekan ketiga Oktober.

Target PLN pada awal November sudah tidak ada masalah krisis listrik lagi di Sumut. Pasokan listrik PLN untuk Sumut hanya 1.400 MW, sementara kebutuhan yang diperlukan mencapai 1.650 MW. Namun kenyataannya, menurut Abubakar, hingga Februari 2014 ini, listrika di wilayah Kota Medan berpenduduk 2,3 juta jiwa itu, masih padam dan "gelap-gulita" pada siang dan malam hari.

"Mana janji-janji yang selama ini disampaikan pada konsumen dan mayarakat.Jangan sampai masyarakat menuding Manajemen PT PLN pembohong besar," kata Abubakar.

Dia menambahkan, seharusnya PT PLN selaku perusahaan yang bonafid dan selama ini dipercaya oleh masyarakat tidak memberikan ucapan kosong dan janji palsu atau tidak benar. Hal ini nantinya dapat berdampak kurang baik pada nama baik PT PLN yang selama ini sering dikecewakan oleh perusahaan dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

"Manajemen PT PLN Wilayah Sumut diminta harus selalu berlaku jujur, setia dan melayani dengan baik pada konsumen dan masyarakat yang selama ini pelanggan setia," kata Abubakar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement