Kamis 20 Feb 2014 13:06 WIB

Tiga Bandara Baru di Maluku Segera Dioperasikan

Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan.
Foto: Antara Foto
Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah pusat segera mengoperasikan tiga bandara baru di provinsi Maluku yang telah selesai dibangun guna mempermudah akses masyarakat dan percepatan pembangunan.

Ketua Bappeda Maluku Anthonius Sihaloho, di Ambon, Kamis, membenarkan tiga bandara yang segera dioperasikan yakni bandara Ibra di Langgur, bandara Saumlaki baru di Desa Tumbur dan Lorulun serta bandara Kuffar di Seram Bagian Timur (SBT).

Panjang landasan pacu bandara Saumlaki baru yakni 1.461 meter, begitu pun bandara Ibra, langgur dan Kuffar di SBT juga memiliki landasan pacu 1.400 meter.

"Panjang landasan pacunya akan diperpanjang bertahap hingga mencapai 2.500 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar, sekaligus bisa melayari penerbangan internasional," katanya.

Berbagai sarana penunjang pada bandara yang dibangun secara bertahap sejak tahun 2010 tersebut telah rampung, diantaranya apron atau area parkir pesawat (taxi way) terminal dan ruang tunggu penumpang serta sarana navigasi.

Anthonius mengakui tim Kementerian Perhubungan serta dinas perhubungan dan instansi teknis lainnya telah melakukan kajian dan penilaian terhadap kelayakan tiba bandara baru tersebut, di mana dalam waktu dekat akan dilakukan ujicoba penerbangan menandai pengoperasiannya.

"Saya pun telah bertemu Menteri Perhubungan EE. Mangindaan guna melaporkan perampungan pembangunan tiba bandara baru tersebut, dan Menteri menyatakan tiga bandara tersebut akan dioperasikan bersamaan dengan 11 bandara lainnya yang juga telah selesai dibangun," ujarnya.

Anthonius menandaskan pengoperasian tiga bandara tersebut akan mempermudah akses transportasi masyarakat untuk ke berbagai daerah, memperpendek jarak tempuh serta menekan tingginya biaya transportasi.

Dia mencontohkan jarak tempuh dari Bula, ibu kota kabupaten SBT ke Kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku menggunakan menggunakan transportasi laut baik kapal cepat maupun perintis memakan waktu 12 jam perjalanan, tetapi dengan pesawat hanya membutuhkan 1,5 jam untuk tiba di Kota Ambon.

"Pengoperasian bandara Kuffar di SBT akan memperpendek waktu tempuh ke Kota Ambon, sekaligus mempermudah pelayanan sosial kemasyarakat di kabupaten tersebut," katanya.

Sedangkan pengoperasian bandara Saumlaki baru dan Ibra di Langgur akan meningkatkan frekuensi penerbangan dari dan ke wilayah tersebut, karena akan dilayani pesawat berbadan lebar.

"Pasti makin banyak maskapai penerbangan yang tertarik untuk melayani rute penerbangan dari dan menuju tiga bandara baru tersebut, karena landasan pacunya sudah bisa didarati pesawat jenis ATR-72 atau berpenumpang 70 orang dari sebelumnya hanya jenis ATR-42 dengan daya angkut 30-40 orang," katanya.

Sedangkan Kadis Perhubungan Maluku Ujir Halid membenarkan rencana pengoperasian tiga bandara tersebut dalam waktu dekat.

"Kami sudah melaporkan kesiapan ketiga bandara untuk dioperasikan kepada Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, dan diharapkan dapat dilakukan segera, karena dampaknya mempermudah transportasi dan pelayanan sosial kemasyarakatan di Maluku," katanya.

Ujir mengakui provinsi Maluku yang memiliki 1.340 pulau hingga saat ini hanya memiliki 11 bandara, di mana sebagian besar masih berstatus perintis karena landasan pacunya masih pendek dan tidak bisa didarati pesawat berbadan lebar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement