Kamis 20 Feb 2014 11:30 WIB

Waw.. Warga Lombok Lomba Masak Cacing

Warga memperlihatkan cacing laut atau nyale hasil tangkapannya.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warga memperlihatkan cacing laut atau nyale hasil tangkapannya.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Perhelatan 'pesta' rakyat di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin meriah dengan digelarnya lomba memasak nyale atau cacing laut.

Kabag Humas dan Protokol Setkab Lombok Tengah, Lalu Herdan, Kamis (20/2) menyatakan penilaian lomba masak nyale dilakukan oleh tim juri yang terdiri sejumlah chef atau juru masak.

Mereka adalah para juru masak atau koki yang sudah malang melintang di bidang kuliner. Para juri akan menentukan masakan hasil suguhan ibu-ibu PKK mana yang paling lezat dengan tampilan inovatif.

"Lomba ini diharapkan bisa menjadi daya tarik kunjungan wisata di Lombok Tengah, sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa nyale dapat diolah menjadi sajian menarik dan enak serta kaya gizi," kata dia.

Sementara itu, peserta lomba adalah ibu-ibu PKK dari sebagian kabupaten di NTB. Mereka sejak pagi terlihat sibuk menyiapkan bumbu sebagai penyedap agar nyale bisa ditampilkan menjadi hidangan kuliner yang lezat.

Bagi masyarakat Lombok, nyale atau cacing laut merupakan penjelmaan Putri Mandalika dari sebuah Kerajaan Tonjang Beru yang begitu mencintai rakyatnya.

Putri sengaja terjun ke laut agar rakyat di negerinya terhindar dari peperangan. Karena, saat itu dirinya tengah diperebutkan oleh beberapa pangeran yang ingin menyuntingnya.

Jika Putri Mandalika memilih salah satu di antara pangeran itu, maka peperangan akan terjadi dan rakyat tidak berdosa akan menjadi korbannya.

Menghadapi polemik ini, Putri Mandalika sengaja menceburkan diri ke laut sehingga rakyat terhindar dari bahaya peperangan. Begitu tubuh Putri Mandalika hilang ditelan air laut, mendadak bermunculan cacing-cacing laut.

Penduduk pun mempercayai bahwa cacing itu sesungguhnya adalah penjelmaan Putri Mandalika hingga mengilhami terlahirnya tradisi berburu nyale yang dikenal dengan 'Bau Nyale'.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement