REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA BESAR -- Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Farhan Bulkiah menyatakan adanya praktik manipulasi data yang dilakukan oknum lembaga pendidikan dalam meluluskan persyaratan bagi honorer kategori dua (K2), yang lolos pengangkatan CPNS belum lama ini.
Dikatakannya, peluang untuk memanipulasi data bagi mereka yang berniat untuk diluluskan dalam pengangkatan sebagai CPNS, terbuka lebar.
Bahkan, lanjut Farhan, praktik tersebut telah diketahui dan sempat diutarakan kepada dirinya. Oknum yang bersangkutan pernah mengabdi selama dua tahun, tapi akhirnya putus di tengah jalan, katanya.
"Oknum itu langsung bicara kepada saya. Dia minta tolong kepada saya dengan harapan diluluskan menjadi CPNS. Oknum bersangkutan itu belakangan ternyata lulus sebagai CPNS. Tapi, bukan karena andil saya. Sebab dari awal saya sudah menolak permintaanya," ucap politisi Golkar Sumbawa itu.
Kendati demikian, Farhan Bulkiah menolak untuk menyebutkan siapa oknum yang dimaksudkannya, termasuk sekolah tempatnya mengajar sebelumnya.
"Ini bentuk ketidakadilan bagi guru honorer yang benar-benar ingin mengabdi pada dunia pendidikan. Wajar, kalau honorer K2 ingin tuntut keadilan," ucap Farhan.