Rabu 19 Feb 2014 16:26 WIB

Banjir Sebabkan Kredit Macet

Rep: bowo pribadi/ Red: Muhammad Hafil
Sawah terkena banjir
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah terkena banjir

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Potensi kredit macet akibat terdampak bencana alam banjir di wilayah Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp 365,7 miliar. Dari jumlah ini, perdagangan dan jasa menjadi sektor paling potensial terhadap kredit macet yang terdampak bencana alam tersebut.

 “Jumlahnya diperkirakan mencapai Rp 129,2 miliar,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Santoso Wibowo di Semarang, Rabu (19/2).

 Potensi kredit macet paling besar berikutnya, diikuti sektor perikanan sebesar Rp 99 Miliar dan sektor pertanian sebesar Rp 72 miliar.

 Menurut Santoso, jumlah total potensi kredit macet di Jawa Tengah ini berasal dari 1.346 rekening nasabah (debitur). Penghitungannya didasarkan dari laporan bank di wilayah terdampak bencana banjir yang ada di Jawa Tengah.

 Masing- masing meliputi Kabupaten Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Pekalongan, Kabupaten Pemalang serta Kota Semarang. “Daerah- daerah ini merupakan wilayah yang terdampak bencana banjir cukup parah di Jawa Tengah,” tambah Santoso.

 Berdasarkan data ini pula, dapat diketahui besaran potensi kredit macet di sejumlah perbankan.  

Seperti BRI sebesar Rp 112 miliar, Bank Jateng sebesar Rp 92,4 miliar, BNI sebesar Rp 71 miliar, BCA Rp 55,5 miliar serta Bank Mandiri yang tercatat mencapai Rp 35 miliar.

Terkait hal ini, jelasnya, OJK Regional IV telah melaporkan kepada OJK Pusat agar dapat segera diambil kebijakan dalam pembayaran kredit. 

Dalam waktu dekat OJK berencana menerbitkan peraturan yang mengatur kemudahan yang diberikan langsung bagi debitur yang terdampak langsung bencana alam banjir ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement