REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera melunasi pembayaran sisa lahan yang dibebaskan untuk dijadikan waduk di RT 02 RW 02 Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Waduk Marunda merupakan satu dari sembilan waduk baru yang akan dibangun di Jakarta. Saat menegok pembangunan waduk, Selasa (18/2), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, waduk Marunda memiliki luas 56 hetare. Namun, baru 30 hektare lahan yang sudah dibebaskan. Sisanya masih dalam proses.
"April ini kita bayar sisa lahan yang belum dibebaskan," ujar Jokowi yang siang itu mengenakan kemeja putih yang dipadu celana hitam. Saat Jokowi tiba di lokasi, lima eskavator yang sedang bekerja mengeruk tanah.
Saat sedang meninjau waduk, Jokowi sempat didatangi seorang remaja putri yang mengadu karena empang ayahnya belum diberi ganti rugi. Remaja putri itu juga menyerahkan surat dari ayahnya untuk Jokowi.
"Ini suratnya saya bawa. Sekalian tulis nomor telponnya di sini," perintah Jokowi kepada remaja putri tersebut.
Mantan wali kota Solo ini mengatakan, semua lahan warga yang terkena relokasi akibat pembangunan waduk akan diganti asal memiliki bukti kepemilikan yang jelas.
Pria yang dilantik menjadi Gubernur DKI pada 15 Oktober 2012 lalu itu menjelaskan, Waduk Marunda akan berfungsi seperti Waduk Pluit yang menampung air dari kali kemudian dipompa ke laut. Waduk Marunda, kata dia, akan menampung air dari Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Blencong. Selanjutnya, apabila waduk penuh, air akan dipompa untuk dibuang ke laut.
Kehadiran waduk ini diharapkan dapat mengurangi banjir di Jakarta Timur. Di sekitar waduk juga akan dibangun taman dan tempat rekreasi bagi warga, persis seperti di Waduk Pluit.