Selasa 18 Feb 2014 19:40 WIB

Warga Bantaran Sungai Di Kelud Diminta Mengungsi

Rep: Nur Aini/ Red: Indira Rezkisari
 Warga memantau aliran lahar dingin Gunung Kelud yang melintasi Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2). (Republika/Adhi Wicaksono)
Warga memantau aliran lahar dingin Gunung Kelud yang melintasi Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Warga di sekitar bantaran sungai yang berhulu di Gunung Kelud wilayah Kabupaten Kediri diminta mengungsi setelah lahar dingin turun. Warga yang sudah diminta mengungsi berada di sekitar jembatan Kandangan, Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan Kediri.

Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri melaporkan jembatan Kandangan telah ditutup. Padahal, jembatan tersebut menghubungkan Kediri dengan wilayah Malang.

 "Jembatan ditutup dan masyarakat sekitar diimbau mengungsi, " ujar Kepala Diskominfo Kediri, Adi Suwignyo, Selasa (18/2).

Warga di sekitar bantaran sungai berhulu Gunung Kelud telah diminta mengungsi lewat pengumuman melalui mobil patroli. Ada enam sungai berhulu Kelud yang melewati Kabupaten Kediri.

Aparat TNI juga telah memperketat pengamanan di lokasi aliran lahar di Kabupaten Kediri sebab dinilai membahayakan. "Kami terus sosialisasi dan setiap hari melakukan cek lokasi. Kami monitor terutama di jalur lahar, kami imbau agar jangan dulu (mengambil pasir)," katanya Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Infanteri Heriyadi, seperti dikutip dari Antara.

Ia menyebut di sejumlah aliran lahar, aktivitas penambangan pasir sudah mulai terjadi. Hal ini bisa membahayakan, terlebih lagi saat curah hujan cukup tinggi.

Lahar dingin bisa saja menerjang, membawa material aliran lahar seperti pasir dan batu. Bahkan, mampu membawa batu dengan ukuran besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement