Selasa 18 Feb 2014 16:10 WIB

Belasan Ribu Warga Riau Terserang Penyakit Akibat Asap

Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan sebanyak 15.292 warga menderita penyakit akibat polusi asap sisa kebakaran lahan dan hutan yang melanda daerah tersebut sejak awal Februari 2014.

Kepala Bidang Pengendalian, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Erdinal, di Pekanbaru, Selasa, mengatakan warga paling banyak terserang infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) yang jumlahnya mencapai 14.093 orang.

"Paling tinggi adalah penderita ISPA karena kualitas udara menurun drastis gara-gara asap," katanya.

Jumlah penderita ISPA paling banyak terdapat di Kabupaten Rokan Hilir yang mencapai 6.661 orang. Kemudian penderita juga banyak di Kota Pekanbaru (1.420), Dumai (1.237), Kabupaten Siak (1.232), Bengkalis (1.092), Pelalawan (780), Indragiri Hilir (421), Kampar (513), Indragiri Hulu (352), Kepulauan Meranti (164), Rokan Hulu (106), dan paling sedikit di Kabupaten Kuantan Singingi (15).

"Sedangkan, penderita pneumonia karena asap totalnya di Riau mencapai 179 orang, asma 314 orang, iritasi mata dan kulit masing-masing 205 orang dan 501 orang," katanya.

Ia menambahkan kualitas udara di sejumlah daerah kini dalam status berbahaya (hazardous) berdasarkan hasil monitoring Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Hasil pemantauan kondisi udara di daerah Rumbai, Pekanbaru pada 18 Februari menunjukan angka 201 Psi yang berarti berbahaya. Kondisi serupa juga terjadi di daerah Duri Camp, melalui alat pemantauan perusahaan PT Chevron Pasific Indonesia, monitoring ISPU menunjukan angka 264 Psi.

Dalam kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Selain itu, perlu adanya relokasi bagi orang yang rentan dalam kondisi polusi udara seperti balita, ibu hamil, dan manula.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Provinsi Riau terus membantu daerah yang dilanda kebakaran dan polusi asap dengan berusaha memenuhi permintaan masker medis. Dinas kesehatan juga meminta bantuan 100 ribu masker kepada Kementerian Kesehatan karena stok mulai menipis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement