REPUBLIKA.CO.ID, PRAMBANAN -- Wisatawan tujuan destinasi obyek Candi Prambanan musti bersabar menahan cukup lama. Masalahnya, candi peninggalan sejarah abad VIII berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sleman (DIY) dengan Kabupaten Klaten (Jateng), ditutup untuk kunjungan wisata sementara waktu.
Saat ini, obyek wisata Candi Prambanan tengah dilakukan pembersihan abu erupsi Gunung Kelud, Kediri (Jatim). Semburan abu vulkanik, Jum'at (14/2) lalu, membuat seluruh bangunan candi 'memutih'. Abu melekat mulai dari seluruh bangunan candi, pelataran, hingga taman perindang, dan sekujur fasilitas bangunan yang ada di kompleks obyek wisata.
Ketebalan abu vulkanik mencapai dua-tiga centimeter. Setelah beberapa diguyur hujan walau tidak dalam intensitas tinggi, abu yang melekat dalam tubuh candi sebagian rontok. Sehingga ketebalan abu dibagian pelataran semakin tebal hingga lima centimeter. Kondisi ini yang menyulitkan kegiatan pembersihan.
Menurut otorita pengelola obyek wisata PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko, pembersihan Candi Prambanan dari abu vulkanik erupsi Gunung Kelud memakan waktu cukup lama. Estimasi waktu sekitar sebulan, dua bulan lebih. Masalahnya, proses pembersihan abu yang melekat pada batu candi cukup sulit.
''Kondisi abu yang sudah mengering akibat panas matahari, apabila disapu atau diterpa angin kendang bertebaran ke segala penjuru. Lalu, menempel ke bangunan candi yang lain. Dan, apabila basah atau becek harus disemprot dengan air kencang,'' ujar seorang petugas pembersih, Selasa (18/2).
Kegiatan pembersihan candi, sudah dilakukan sejak empat hari paska hujan abu. ''Setelah empat hari tertutup abu vulkanik Gunung Kelud, kegiatan pembersihan sudah dilakukan hingga sekarang. Dan, kegiatan ini kami perkirakan memakan waktu cukup lama,'' tutur Retno Jati, Wakil Kepala Unit Candi Prambanan.
Puluhan personil dikerahkan oleh pengelola obyek wisata ini, yakni PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko. Pekerja melakukan pembersihan dengan cara tradisional. Dan, alat yang digunakan-pun seadanya. Sapu lidi, kelud atau sapu lembut, sekop, ember plastik. Mereka ekstra hati-hati bekerja. Persis, ketika merawat batu candi dari jamur dan tumbuhan lumut.
Advertisement