Selasa 18 Feb 2014 10:30 WIB

Tim Kesehatan Muhammadiyah Layani 1.450 Pasien Korban Kelud

Rep: Yulianingsih/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Sejumlah pengungsi masih bertahan di pelataran Masjid An-nur, Pare – Kediri, Senin (17/2).  ( Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah pengungsi masih bertahan di pelataran Masjid An-nur, Pare – Kediri, Senin (17/2). ( Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hingga hari ketiga (Senin 18/2) letusan Gunung Kelud, tim kesehatan dari Muhammadiyah berhasil menangani 1.450 pasien korban letusan gunung di Jawa Timur tersebut.

Menurut Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah atau //Muhammadiyah Disaster Management Center// (MDMC) Rahmawati Husein mengatakan, pihaknya menerjunkan tim kesehatan dari 10 rumah sakit milik Muhammadiyah. "Selain dari 10 rumah sakit Muhammadiyah/Aisyiyah, tim kesehatan Muhammadiyah juga berasal dari mahasiswa STIKES dari beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah di Jawa Timur," ujarnya, Selasa (19/2).

Tim kesehatan Muhammadiyah ini dibagi dalam empat belas titik layanan. Mereka telah diterjunkan ke lokasi bencana sejak Jumat (14/2). Hingga Senin kemarin tim ini telah menangani 1.450 pasien. "Sebagian besar menderita gatal-gatal, dan gangguan saluran pernafasan. Tim kesehatan Muhammadiyah ini diterjunkan di posko pengungsi di Pujon, Pait, Batu dan Kesembon Kabupaten Malang. Selain itu juga di Desa Damarwulan, Kepung, Wonorejo, Janti, Wates dan Sukorejo Kabupaten Kediri.

Selain melakukan bantuan kesehatan, tim ini menurut Rahma, juga mendistribusikan puluhan masker, bantuan makanan bayi, mie instant, sarana ibadah, pakaian dan perlengkapan kebersihan. Untuk mengatasi kejenuhan pengungsi, relawan Muhammadiyah di posko-posko tersebut juga melakukan kegiatan psikososial berupa pendampingan terhadap anak-anak pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement