REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pangkalan TNI AL Timika, Papua, mewaspadai aksi penyelundupan senjata api untuk mendukung eksistensi gerakan separatis Papua Merdeka, melalui perairan Laut Arafura.
Komandan Pangkalan TNI AL Timika Letkol Laut (P) Mulyadi di Timika, Selasa, mengatakan wilayah perairan selatan Papua cukup rawan dari aksi penyelundupan senjata api.
Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari semua pihak, tidak hanya TNI.
"Kesadaran bela negara harus ditanamkan dalam diri semua masyarakat di Timika. Kita harus terus mewaspadai hal ini dan memperkuat jejaring informasi guna mencegah adanya penyelundupan senjata api melalui perairan Laut Arafura," katanya.
Hingga saat ini, Lanal Timika memiliki pos tetap di Fakfak, Kaimana, Agats, dan beberapa pos pengamatan di luar sebelum memasuki area pelabuhan.
Ia menjelaskan bahwa petugas pos akan memantau adanya pergerakan kapal yang masuk ke suatu wilayah, apakah mencurigakan atau tidak.
Pengamanan wilayah perairan selatan Papua juga semakin diperketat dengan adanya patroli rutin armada KRI.
Potensi terjadinya penyelundupan para pencari suaka berasal dari Timur Tengah ke Australia melalui perairan Arafura selama ini, katanya, belum pernah terjadi.
Selain penyelundupan senjata api, wilayah perairan Laut Arafura hingga saat ini masih cukup rawan terjadinya tindak pidana pencurian ikan secara ilegal oleh kapal-kapal berbendera asing.
Pasalnya, katanya, wilayah perairan Arafura kaya dengan sumber daya perikanan.