Selasa 18 Feb 2014 12:05 WIB

Parpol Perkuat Kekuatan di Daerah

Parpol/ilustrasi
Foto: antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemungutan suara pada Pemilu 2014 sudah di depan mata. Waktu yang singkat itu dimanfaatkan parpol peserta pemilu untuk memperkuat jaringan ke daerah. Mereka mengincar pemilih-pemilih baru dan menjaga loyalitas kader lama. Parpol juga mendesak penyelenggara pemilu menjamin ketersediaan logistik pemilu di daerah.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan kursi di sejumlah daerah Muslim minoritas. Kemenangan calon anggota legislatif (caleg) di daerah pemilihan (dapil) Papua, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Utara merupakan “pecah telur” bagi partai tersebut. Presiden PKS Anis Matta mengatakan, selama ini partainya belum memperoleh kursi di keempat dapil itu.

Jadi, kalau dalam pemilu legislatif April mendatang calegnya menang, maka PKS telah punya etalase demokrasi. "Kita akhirnya pecah telur di daerah Muslim minoritas," kata Anis dalam jumpa pers acara Election Update ke-4 di Hotel Kartika Chandra, Senin (17/2). Partai yang awalnya dianggap antipluralisme ini justru mencatat kemenangan di tempat-tempat tersebut.

Ada juga caleg PKS di Bali yang beragama Hindu bersedia menargetkan kemenangan untuk PKS. PKS mengklaim telah memperoleh 25 persen suara dari total penduduk di Indonesia. Sebab, sekitar 10 persen kader partai tersebut merupakan kepala daerah atau wakil kepala daerah.

PKS yakin mendapat target tiga besar dalam pemilu legislatif pada 9 April mendatang. Perkiraan tersebut berdasarkan hasil survei internal, dengan target merebut 112 kursi yang dicanangkan dalam Musyawaran Nasional 2010 optimistis tercapai.

Ketua Tim Pemenang Pemilu PKS Syahfan B Sampurno mengatakan, selama satu tahun terakhir ini seluruh jajaran pimpinan PKS turun ke sejumlah kantong suara partai. Namun, keyakinan meraih tiga besar, bukan hanya karena kunjungan, tapi juga survei.

"Kami tidak menutup mata atas hasil survei berbagai lembaga. Namun, PKS punya metode survei sendiri yang dipercayanya," kata Syahfan. Menurut dia, salah satu faktor yang membuat PKS tetap diminati masyarakat adalah etos melayani dan kedekatan kader struktur PKS dengan masyarakat.

Badan Pemenangan Pemilu Nasional Partai Gerindra juga menilai suara dari daerah sangat penting. Untuk menjamin suara dari daerah itu bisa berperan signifikan, Gerindra menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus memastikan hak pilih masyarakat di daerah bisa terpenuhi, salah satunya dengan pemenuhan kebutuhan logistik.

Kepala Bidang Logistik Badan Pemenangan Pemilu Nasional Partai Gerindra Dimas Satrio mengatakan, distribusi logistik harus menjadi perhatian KPU dari pusat hingga daerah. Dia mengingatkan, akhir Maret ini semua logistik harus tiba di daerah sehingga awal April sudah berada di tempat pemungutan suara (TPS).

"Lokasi terpencil dan daerah bencana harus menjadi prioritas KPU (dalam distribusi logistik)," kata Dimas, kemarin. Menurut dia, masyarakat di lokasi terpencil dan pengungsian juga memiliki hak pilih yang dijamin undang-undang. Dimas mengingatkan, KPU bisa meminta bantuan TNI apabila kesulitan dalam distribusi logistik ke lokasi sulit.

Dimas juga mengingatkan KPU di daerah agar selektif terhadap logistik yang rusak. Apabila mereka mendapati logistik rusak di daerahnya, kata dia, segera laporkan dan minta pengganti. Panitia pengawas pemilu juga harus aktif mengawasi jalannya distribusi logistik ini, terutama surat suara. n andi mohammad ikhbal ed: m ikhsan shiddieqy

Informasi dan berita lainnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement