Senin 17 Feb 2014 20:37 WIB

Pertimbangan Jokowi Pilih Kepala Dinas Pendidikan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
joko widodo
Foto: republika/wihdan
joko widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Lasro Marbun sebagai kepala dinas pendidikan yang baru, Rabu (12/2). Lasro, yang semula menjabat sebagai kepala biro organisasi dan tata laksana (kabiro ortala) menggantikan posisi Taufik Yudi Mulyanto. 

Lasro sebenarnya tidak memiliki latar belakang dunia pendidikan. Dia adalah sarjana hukum yang saat ini juga menyambi kerja sebagai dosen. 

Saat ditanya alasannya memilih Lasro, Jokowi mengatakan, dinas pendidikan tak harus dipimpin oleh lulusan pendidikan. Yang harus dimiliki seorang kepala dinas pendidikan yaitu kemampuan manajerial yang baik, seperti Lasro.

"Kalau masalah yang ada di sekolah, itu ada di kepala sekolah dan guru. Kalau di dinas, lebih banyak yang ke manajemen orang," kata dia. 

Dengan adanya Lasro, Jokowi berharap dunia pendidikan tidak lagi monoton. Dia juga berharap, akan ada perubahan di dinas yang setiap tahunnya menerima anggaran dengan jumlah sangat besar tersebut. 

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Abraham Lunggana mengkritik langkah Jokowi yang melantik Lasro Marbun menjadi Kepala Dinas Pendidikan. Menurutnya, jabatan kadisdik lebih tepat dipegang Agus Suradika (yang saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan). 

Namun, Agus yang memiliki gelar profesor tersebut justru dirotasi Jokowi menjadi Kepala Bagian Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement