REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI RAYA, KALBAR -- Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengungkapkan kekesalannya kepada pengiring musik lagu kebangsaan Indonesia Raya. Ia kesal lantaran pemain keyboard itu dinilai asal-asalan saat mengiringi lagu kebangsaan dinyanyikan.
"Ini lagu kebangsaan, bukan lagu sendu, kenapa tidak diiringi dengan semangat. Sudah itu mainnya sumbang lagi. Jelas ini, saya anggap sebagai penghinaan terhadap lagu kebangsaan," kata Cornelis saat menyampaikan sambutan dalam peresmian kantor Bank Kalbar, Cabang Kabupaten Kubu Raya, Senin.
Dia mengatakan, lagu kebangsaan, seperti Indonesia Raya seharusnya dinyanyikan dengan semangat, karena itu merupakan identitas bangsa yang harus dihargai.
"Perlu diingat, kita bisa berdiri disini karena adanya suatu bangsa, yang namanya Indonesia. Jadi, sudah seharusnya sebagai warga negara yang baik harus bisa meresapi dengan baik lagu itu dan itu juga untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah memerdekakan negara ini," kata dia.
Cornelis mengakui, dirinya sangat cerewet soal hal seperti itu. Menurutnya, jika seseorang sedang mendengarkan lagu Indonesia Raya, sudah seharusnya orang tersebut berdiri dan memberikan rasa hormatnya.
"Kalau tidak bisa main, jangan diteruskan. Orang Eropa saja, kalau sedang mendengarkan lagu kebangsaan mereka, mereka lalu berdiri tegak sambil meletakkan tangan mereka ke dada, itu merupakan bentuk penghargaan atas tanah air mereka dan itu juga harus kita lakukan, bukan dengan mencla-mencle seperti itu," katanya.
Dia juga menyinggung para wartawan yang juga dinilainya tidak menghargai lagu kebangsaan itu.
"Kita sedang nyanyi, wartawan malah mondar-mandir mengambil gambar. Jelas itu tidak benar, seharusnya berhenti beraktifitas dan ikut menyanyikannya," kata Cornelis.