REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim Search and Rescue (SAR) Denpasar memperluas area pencarian terhadap tujuh wisatawan Jepang yang hilang saat menyelam di perairan laut Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat (14/2).
"Area pencarian diperluas dari lokasi kejadian karena kemungkinan terjadi pergeseran posisi mereka akibat arus bawah," kata Kepala Kantor SAR Denpasar, Didi Hamzar, Senin (17/2).
Tim pencari dan penyelamat itu bahkan memperluas pencarian dari tempat kejadian di utara perairan laut Nusa Lembongan hingga ke perairan laut Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Hingga memasuki hari ketiga pada Ahad (16/2), pencarian terhadap turis dari negeri Sakura itu masih nihil.
Keberadaan para wisatawan yang semuanya itu merupakan wanita itu pun masih misterius.
Petugas SAR bahkan memperluas radius pencarian ke arah timur hingga 17 mil dari perairan pulau yang kini menjadi tujuan wisata bahari itu sehingga total luas pencarian mencapai 106 mil persegi.
SAR Denpasar kembali mengerahkan satu unit helikopter jenis BO-105 HR1518 untuk memantau para korban dari udara dengan luas pencarian mencapai 67 mil persegi.
Selain helikopter, dua perahu boat "Sea Rider" dikerahkan untuk mencari wisatawan nahas itu yang dibagi ke dua lokasi.
Tujuh orang wisatawan tersebut di antaranya Niata (59), Yamamoto (33), Tomita Nahomi (28), Muri Sono Aya (27), Yosidome Atsumi (29), Takahasioko (35), dan pemandu wisata yang juga dari Jepang Hurukawa Sahori (37).
Diduga hilangnya wisatawan dan pemandu tersebut akibat terseret arus saat menyelam di utara perairan laut Nusa Lembongan pada Jumat (14/2) sekitar pukul 13.30 Wita.
Kemungkinan wisatawan tersebut bisa terseret ke beberapa titik di antaranya di perairan Kabupaten Badung, perairan Sanur, hingga perairan Selat Lombok.