Ahad 16 Feb 2014 20:47 WIB

Akibat Kelud, Pariwisata Rugi Rp 2 Miliar Per Hari

Upaya pembersihan mulai dilakukan sejumlah bandara yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.
Foto: Andreas Fitri/Antara
Upaya pembersihan mulai dilakukan sejumlah bandara yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sektor pariwisata yang menjadi lokomotif ekonomi Kota Yogyakarta ikut terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang menyelimuti Yogyakarta selama tiga hari terakhir, dengan kerugian mencapai Rp2 miliar per hari.

"Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mengalami penurunan, terlihat dari okupansi hotel yang turun hingga 60 persen serta banyak agenda pertemuan yang dibatalkan pada akhir pekan ini," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Ahad (16/2).

Menurut Deddy, pemerintah daerah cukup tanggap dalam melakukan penanggulangan abu vulkanik yang menyelimuti wilayah tersebut secara merata.

Namun, lanjut dia, akses masuk ke Yogyakarta yang masih terbatas ikut mempengaruhi kondisi pariwisata di wilayah tersebut. Sejak tiga hari terakhir, Yogyakarta hanya bisa diakses melalui perjalanan darat karena Bandara Adi Sutjipto belum dapat dibuka.

"Bandara menjadi faktor utama untuk mendukung sektor pariwisata di Yogyakarta. Kami berharap, bandara bisa segera dioperasionalkan sehingga sektor pariwisata bisa secepatnya pulih," kata Deddy yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY).

Selain bandara yang bisa kembali beroperasi, Deddy juga berharap agar objek wisata di Yogyakarta bisa segera berbenah dengan menyingkirkan abu vulkanik sehingga wisatawan tetap nyaman saat berkunjung.

"Kami sangat berharap, kegiatan pariwisata di Yogyakarta sudah mulai pulih pada Selasa (18/2), begitu juga bandara bisa segera dioperasionalkan," katanya.

Upaya membersihkan abu vulkanik terus dilakukan secara bergotong royong oleh berbagai elemen masyarakat, baik itu di jalan-jalan protokol, maupun di pusat perekonomian seperti pasar tradisional.

Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengeluarkan dana Rp1 miliar dari dana tak terduga yang dimiliki untuk mendukung pemulihan Yogyakarta agar seluruh aktivitas bisa segera kembali berjalan normal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement