Ahad 16 Feb 2014 17:28 WIB

Australia Bantu AS Mata-matai Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
ilustrasi Mata mata
ilustrasi Mata mata

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Australia kembali membuat ulah terhadap Indonesia. Kali ini, negara tersebut menguping pembicaraan Indonesia dengan perusahaan hukum AS yang mewakili Indonesia dalam sengketa perdagangan pada 2013. Dokumen itu dibocorkan kembali oleh mantan agen mata-mata NSA, Edward Snowden.

Pengungkapan terbaru ini muncul tiga bulan setelah permasalahan diplomatik antara Indonesia dan Australia, dimana Australia telah menyadap telepon seluler SBY serta istrinya dan beberapa pejabat lainnya.

Dilansir dari The Guardian, dalam dokumen tersebut, dikatakan bahwa Australia memata-matai Indonesia serta membagi informasi tersebut dengan AS ketika kedua negara itu tengah terlibat dalam sengketa perdagangan pada Februari 2013 lalu.

Australia menguping komunikasi perusahaan hukum Amerika yang mewakili Indonesia dalam sebuah pembicaraan serta menyampaikan informasi tersebut kepada agen keamanan nasional. Meskipun begitu, masih belum jelas pembahasan tersebut membicarakan soal apa. Namun, sengketa perdagangan yang terjadi saat itu yakni terkait impor rokok kretek dan udang.

Sementara itu, Direktorat Sinyal Australia (ASD) mengawasi pembicaraan tersebut dan membagi informasi kepada AS. Selain itu, sebuah dokumen pada 2012 mengungkapkan bahwa Amerika membagi akses telekomunikasi Indonesia kepada Australia. NSA sendiri telah memberikan akses kepada Australia untuk mengumpulkan data dari perusahaan telekomunikasi Indonesia yakni Indosat, termasuk data pejabat pemerintah Indonesia di sejumlah departemen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement