REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie, menilai geliat pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat, sedikit lebih maju jika dibandingkan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Meski usia Provinsi Sulbar baru genap berusia 10 tahun, namun capaian pembangunan di daerah ini telah banyak mengalami kemajuan. Bahkan saya anggap Sulbar lebih laju dibandingkan dengan Sulteng yang sudah lama menata daerahnya," kata Aburizal Bakrie saat berada di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, masih segar dalam ingatan saat masih menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), untuk menjadikan Sulbar masuk dalam draf percepatan daerah tertinggal.
"Satu-satunya daerah yang saya tandatangani untuk dijadikan kawasan percepatan daerah tertinggal adalah Sulbar. Alhamdulillah, hasilnya cukup membanggakan karena ternyata daerah ini mampu bangkit mengejar ketertinggalannya," kata ARB.
Indikator keberhasilan Pemrov Sulbar, kata dia, daerah ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, angka pengangguran semakin turun, angka kemiskinan ditekan dan terciptanya lapangan kerja yang baru.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Sulbar, kata ARB, karena Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, begitu gigih mencari dukungan anggaran di tingkat pusat.
"Tidak akan mungkin daerah ini bisa berkembang cepat apabila hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tetapi butuh sokongan kucuran dana dari tingkat pusat. Inilah hebatnya seorang Anwar Adnan Saleh yang tidak kenal lelah mencari anggaran di pusat," puji ARB.
Oleh karenaa itu, kata dia, keberhasilan pelaksanaan pembangunan di provinsi ini hendaknya diyukuri oleh masyarakat yang ada di daerah ini walaupun masih ada beberapa daerah yang membutuhkan sentuhan percepatan pembangunan.
Sementara itu Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, menyampaikan program pembangunan infrastruktur masih menjadi agenda penting yang harus dikongkritkan.
"Baru saja kita melaksankan ground breaking proyek-proyek untuk mendukung MP3EI. Ini tentu modal besar untuk mendukung percepatan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat," kata dia.
Pembangunan infrastruktur yang menjadi perhatian besar kata Anwar, menuntaskan pembangunan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Polman dan Mamasa serta merampungkan pembangunan jalan negara yang menghubungkan Kalukku menuju Mamasa.
"Penanganan jalan yang menghubungkan Polewali dan Mamasa akan kita upayakan dengan memanfaatkan dana Pinjaman Investasi Pemerintah (PIP) senilai Rp150 milyar," kata Anwar.
Sedangkan untuk penanganan Jalan Kalukku menuju Mamasa, kata dia, telah masuk dalam program prioritas oleh Bappenas.