REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) mengajak warga Bandung untuk meningkatkan budaya literasi dengan mengadakan Pekan Literasi Asia Afrika 2014.
"Pekan literasi ini untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak agar lebih dekat dengan museum, khususnya Museum KAA," kata Thomas A Siregar, Kepala Museum KAA di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, museum KAA memiliki potensi yang sangat kuat dalam menyediakan sarana literasi untuk masyarakat. Hal ini karena Museum KAA memiliki koleksi buku sebanyak 12 ribu lebih.
"Kami senang kalau 12 ribu buku tersebut rusak karena dibaca banyak orang daripada bagus tapi tidak ada yang baca," kata Thomas.
Dalam Pekan Literasi Asia Afrika ini, terdapat pameran buku langka yang dimiliki oleh Museum KAA. Hal ini juga dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah, yaitu gerakan cinta buku.
"Asal tahu saja, ada permata di perpustakaan Museum KAA. Ribuan buku langka karya banyak penulis ada di sini," lanjut Thomas.
Pekan Literasi ini juga diadakan karena kepedulian Museum KAA atas budaya literasi negeri ini yang cukup memprihatinkan.
"Pameran ini terbuka untuk umum selama empat hari, mulai dari 15-18 Februari. Hal ini kami lakukan untuk menyediakan taman bacaan bagi masyarakat," kata Thomas Siregar menambahkan.