REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiagakan 200 personelnya di sejumlah titik kerusakan jalan yang tersebar di wilayah setempat guna meminimalisir kasus kecelakaan.
"Petugas siaga berasal dari Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (LLAJR). Mereka sudah kita tempatkan di lokasi rawan kecelakaan akibat kerusakan badan jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Sabtu.
Menurutnya, seluruh petugas itu ditempatkan di titik jalan rusak khususnya pada jam sibuk kantor mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Jalan rusak itu di antaranya, Jalan Sultan Agung, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Cut Meutia, Jalan KH Noer Ali, Jalan Siliwangi, Jalan Ir H Djuanda, dan Jalan Perjuangan.
"Mereka difungsikan untuk mengatur lalu lalang kendaraan agar tidak terjadi penumpukan," katanya.
Supandi mengatakan, kemacetan yang sekarang sering terjadi lantaran banyaknya jalan rusak. Sehingga, pengendara banyak yang melaju perlahan-lahan.
"Lebih sering kemacetan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman yang berbatasan dengan DKI Jakarta," katanya.
Menurutnya, penyiagaan petugas Dishub bersifat sementara sambil menunggu proses perbaikan secara permanen rampung dilaksanakan.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Ardianto, mengatakan pengerjaan jalan rusak akan dilakukan usai pelaksanaan lelang.
"Kegiatan itu menyesuaikan anggaran yang sudah disediakan dalam APBD 2014. Nanti perbaikan itu usai lelang," katanya.
Namun, khusus Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Sultan Agung, sudah tahap perbaikan.
Menurut Tri, pengerjaan itu dilakukan memakai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) karena status jalan tersebut merupakan jalan negara.