Sabtu 15 Feb 2014 17:54 WIB

Peduli Korban Gunung Kelud Malang, PT Pos Bagikan Masker Gratis

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Julkifli Marbun
Logo PT Pos Indonesia
Logo PT Pos Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pos Indonesia Wilayah Malang membagi-bagikan masker gratis sebagai wujud kepedulian terhadap warga dan pengungsi Gunung Kelud di wilayah Malang, Jatim.

Kepala Unit Pelaksana Operasi PT Pos Indonesia Wilayah Malang Joko Tjiptono mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian karyawan PT Pos Indonesia Wilayah Malang kepada warga dan pengungsi yang tinggal di Malang.

“Ini karena Malang merupakan daerah yang ikut merasakan dampak langsung letusan Gunung Kelud,” katanya kepada Republika, Sabtu (15/2).

Apalagi, dia menjelaskan, abu vulkanik mengandung silika yang dapat mengganggu pernafasan. Untuk itu pihaknya secara spontan ingin memberi bantuan.

Dari hasil iuran sukarela itu, kata Joko, uangnya dikumpulkan dan kemudian dibelikan masker yang kemudian dibagi-bagikan secara gratis kepada pengungsi akibat erupsi Gunung Kelud.

Pihaknya sudah membagi-bagikan masker mulai Jumat (14/2) pagi kemarin. Pihaknya telah membagikan masker untuk pengungsi di empat titik yaitu Kasembon, Ngantang, Pujon, dan Legok.

“Wilayah itu merupakan wilayah yang paling terdampak akibat letusan Gunung Kelud. Hari ini kami juga kembali membagi-bagikan masker untuk pengungsi di Pujon, Malang dan pengguna kendaraan di Jalan Panglima Sudirman, Batu, Malang,” ujarnya.

Sedikitnya 5.000 buah masker telah disebarkan ke berbagai titik maupun tempat di Malang. Tidak hanya masker, kata Joko, pihaknya juga memberikan bantuan logistik untuk pengungsi yaitu mi instan dan air mineral. Menurutnya dua makanan dan minuman itu yang paling dibutuhkan para pengungsi saat ini.

 

“Bantuan itu telah diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) di posko di Gedung Kecamatan Pujon untuk kemudian mereka serahkan kepada pengungsi,” katanya. Joko berharap, bantuan tersebut bisa mengurangi beban pengungsi dan para korban.

Meski belum diketahui secara pasti, kapan tanggap darurat Gunung Kelud berakhir, pihaknya berharap bisa terus membagi-bagikan masker hingga Gunung Kelud kembali normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement