REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menilai eksploitasi pasir besi di wilayah Pantai Selatan Jawa Barat, tidak memberikan keuntungan yang banyak untuk pendapatan daerah.
Menurut dia, penambangan pasir besir yang terjadi di Pantai Selatan Jabar cenderung lebih banyak kerugian daripada keuntungannya.
"Keuntungan yang diambil dari tambang pasir besi tidak sesuai dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya sangat menyayangkan mengapa hingga saat ini aktivitas penambang pasir besi di daerah Selatan Jabar tersebut masih berlangsung. "Untuk saat ini, saya kira pemberian izin bagi aktivitas tersebut harus dikaji ulang," katanya.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengimbau agar Pemprov Jawa Barat mewaspadai adanya "back up" dari pihak asing/luar negeri terkait eksploitasi penambangan pasir besi di wilayah Pantai Selatan Jawa Barat.
Ketua Tim Analisis Panitia Akuntabilitas Publik DPD RI Faruk Muhammad, meminta agar Pemprov Jawa Barat mengusut hal tersebut dan segera menertibkan penambangan pasir besi.
"Kami mengapresiasi perkembangan laporan dari pemerintahan daerah di Jabar Selatan juga kepolisian. Kami dukung Polda Jabar dan bupati untuk melanjutkan langkah penertiban dan penegakan hukum," kata Faruk.