Sabtu 15 Feb 2014 13:48 WIB

Siswa di Semarang Tidak Tahu Sekolah Libur

Hujan abu vulkanis pekat dampak eripsi. Gunung Kelud mengguyur ibu kota Kabupaten Semarang. Unggaran, (14/2)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Hujan abu vulkanis pekat dampak eripsi. Gunung Kelud mengguyur ibu kota Kabupaten Semarang. Unggaran, (14/2)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah siswa di Kota Semarang kecele saat datang ke sekolah karena kegiatan pembelajaran, Sabtu, ternyata diliburkan untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik Gunung Kelud.

Beberapa siswa yang telanjur datang ke sekolah mengaku belum tahu pengumuman bahwa kegiatan pembelajaran diliburkan dan baru mengetahuinya saat membaca papan pengumuman yang dipasang di depan sekolah mereka.

Sebagaimana diungkapkan Alvi (13) siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Semarang yang mengaku belum tahu adanya pengumuman kegiatan pembelajaran diliburkan akibat dampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

"Belum tahu (sekolah libur, red.). Tahunya saat berangkat ke sekolah pagi tadi, ternyata ada pengumuman yang dipasang kalau sekolah libur. Ya tidak apa-apa, pulang lagi ke rumah," katanya.

Riski (15), siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Semarang pun mengakui hal yang sama, tidak tahu kalau ternyata sekolah diliburkan sehingga tetap berngkat ke sekolah sebagaimana biasanya.

Senada dengan itu, Ahyadi, salah satu orang tua juga mengaku tidak tahu pengumuman sekolah diliburkan sehingga tetap mengantarkan anaknya, Adi Nugroho, siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Pedurungan Tengah 02 Semarang.

"Ya, memang tidak tahu. Saya antarkan anak saya ke sekolah, ternyata libur. Ya pulang lagi," katanya, seraya mengaku mengetahui sekolah diliburkan dari papan pengumuman yang dipasang di depan gerbang sekolah.

Kepala SD Negeri Pedurungan Tengah 02 Semarang Sutikno mengatakan informasi kegiatan pembelajaran Sabtu ini diliburkan didapatkannya dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, Jumat (14/2) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

"Saya mendapat informasi (kegiatan pembelajaran diliburkan, red.) Jumat (14/2) malam. Langsung saya informasikan ke guru-guru agar segera memberitahukannya lewat SMS (pesan singkat) ke orang tua siswa," katanya.

Menurut dia, kebijakan meliburkan kegiatan pembelajaran pada Sabtu ini ditujukan untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik Gunung Kelud yang dikhawatirkan bisa menimbulkan gangguan kesehatan kepada siswa.

Kepala SMA Negeri 5 Semarang Titi Priyatiningsih membenarkan kebijakan meliburkan kegiatan pembelajaran itu memang untuk menjaga kondisi kesehatan siswa dari hujan abu vulkanik Gunung Kelud yang sampai di Semarang.

"Saya dapat informasi libur ini Jumat (14/2) sore. Setelah itu, saya langsung koordinasikan ke guru-guru untuk menyampaikan ke seluruh warga sekolah. Kebetulan, kami punya program 'SMS Gateway'," katanya.

Jadi, kata dia, informasi kegiatan belajar mengajar sekolah pada Sabtu ini diliburkan itu bisa langsung dikirimkan serentak melalui SMS kepada seluruh warga sekolah, baik siswa, guru, dan karyawan.

"Pertimbangannya lebih pada aspek kesehatan. Hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud kan masih terjadi dan sampai di sini (Kota Semarang, red.) meski tipis. Kasihan siswa kalau nanti sampai sakit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement