REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Abu Vulkanik Gunung Kelud yang mengguyur wilayah Kebumen sejak Jumat (14/2) selepas waktu subuh, mulai mereda sejak pukul 10.30.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, mengerahkan sejumlah kendaraan pemadam kebakaran. Bukan untuk memadamkan kebakaran, namun untuk membersihkan ruang publik di Kota Kebumen dari abu vulkanik.
''Kita menggunakan mobil pemadam untuk membersihkan aspal jalan di wilayah kota Kebumen dan juga ruang-ruang publik. Soalnya, abu vulkanik yang bercampur dengan air hujan, menyebabkan kondisi jalan menjadi licin. Sudah banyak pengendara kendaraan bermotor yang jatuh akibat jalan licin,'' kata Sekretaris BPBD Kabupaten Kebumen, Agus Subekti.
Beberapa lokasi yang dibersihkan, antara lain jalan raya di lokasi-lokasi persimpangan maupun kelokan. Antara lain di perempatan Tugu Lawet dan tikungan depan kantor Kecamatan Kebumen. ''Dari pantauan kami, setidaknya 30 kejadian pengendara motor yang jatuh terpeleset di tikungan depan Kantor kecamatan,'' katanya.
Selain itu, beberapa lokasi ruang publik juga dibersihkan. Antara lain, seperti halaman Masjid Agung. ''Dengan demikian, sebelum shalat Jumat dilaksanakan, halaman masjid sudah bersih,'' katanya.
Untuk membersihkan berbagai lokasi dari abu vulkanik tersebut, BPBD mengerahkan puluhan petugas pemadam dibantu petugas linmas. Sedangkan kendaraan yang dikerahkan, terdiri dari empat unit mobil tangki air minum dan dua mobil pemadam kebakaran.
Sementara Kasi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Eko Laksono Hadi, menyatakan Dinas Kesehatan langsung merespon cepat dan telah berkoordinasi dengan 35 puskesmas di Kabupaten Kebumen untuk menyiapkan logistik berupa masker.
Hujan abu vulkanik di Kebumen juga disikapi Pemkab Kebumen dengan Surat Edaran Bupati yang menginstruksikan agar sekolah-sekolah, pada Jumat (14/2), meliburkan anak didiknya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kebumen, Dyah Woro Palupi, mengaku telah menyampaikan informasi tersebut pada para sekolah sejak pagi. ''Kita minta para pelajar agar belajar di rumah,'' katanya.