Sabtu 15 Feb 2014 06:10 WIB

Masyarakat Dukung Perlindungan Candi Prasejarah

Candi Gumpung Muarojambi
Candi Gumpung Muarojambi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG- Warga di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musirawas Utara atau Muratara, Sumatera Selatan menyatakan mendukung pemeliharaan temuan candi prasejarah yang diteliti tim Arkeologi dari Palembang.

Candi prasejarah diperkirakan peninggalan abad ke-10 itu awalnya ditemukan dalam kebun Abdullah salah seorang warga Desa Lesung Batu, sekitar tahun 90-an, kata Camat Rawas Ulu Burlian, Jumat.

"Pihaknya mengimbau kepada warga setempat agar gundukan batu diduga candi atau sarana pemujaan bagi Agama Hindu itu dijaga, apalagi warga sebagai pekerja untuk menggalinya," katanya.

Ia mengatakan, warga sangat berharap temuan itu betul-betul sebuah candi bersejarah, sehingga wilayah tersebut bisa menjadi ramai dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Bila gundukan batu-batu bertuliskan kuno itu betul-betul sebuah candi, otomatis wilayah tersebut akan dikunjungi banyak orang, terutama untuk penelitian dan menjadi obyek wisata baru.

Melalui beberapa tokoh masyarakat bahwa mereka mendukung akan penggalian candi tersebut, hingga terwujud dan daerah itu diharapkan bisa berkembang, katanya. Ketua Tim dari Balai Arkeologi Palembang Sondang M Siregar menyebutkan, pihaknya bersama rekan-rekan sudah bekerja selama tiga hari dari tagret 12 hari, banyak temuan mengarah ke sebuah candi. Lokasi Candi berada di Desa Lesung Batu, Kecamatan Rawas Ulu atau sekitar 500 meter dari Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

Awal penelitian candi itu diketahui tahun 1993, setelah pemilik tanah melaporkan adanya sebuah bangunan di lahan kebun miliknya ke Balai Arkeologi di Jakarta. Disinyalir tumpukan batu itu candi dan arkeologi Palembang membuka gundukan tersebut dan ditemukan struktur candi.

Pada tahun 1996 laporan itu ditindak lanjuti dengan mengeksvasi kedalamannya, tim arkeolog menemukan sebuah bangunan Yoni yakni sebuah sarana pemujaan bagi agama Hindu. Selang beberapa tahun kemudian atau sekitar tahun 2000 keberadaan Yoni tidak ditemukan lagi atau hilang.

"Tim memfokuskan meneliti keberadaan dimana letak sesungguhnya candi utama itu, karena lokasi tempat batu ditemukan sangat luas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement