Sabtu 15 Feb 2014 03:15 WIB

Duh, 10.000 Penumpang Pesawat di Bandara Ini Gagal Berangkat Karena Abu Kelud

  Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)
Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN- Sedikitnya 10.000 penumpang pesawat untuk 70 penerbangan dari dan ke Bandar Udara (Bandara) Sepinggan Balikpapan gagal berangkat akibat letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.

"Ada 35 penerbangan dari Bandara Sepinggan ke Surabaya, Solo, dan Yogyakarta. Sebaliknya juga ada 35 penerbangan dari ketiga kota tersebut ke Balikpapan," kata Manajer Air Duty Bandara Sepinggan Balikpapan Wendo Asrul Rose di Balikpapan, Jumat.

Ia mengatakan, pesawat yang terbang dari dan ketiga kota tersebut antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, termasuk Citilink milik Garuda. Maskapai tersebut rata-rata menggunakan pesawat berkapasitas 150 penumpang.

"Penerbangan ditunda karena abu tebal menutup jarak padang di udara Surabaya, Solo, dan Yogyakarta. Jarak pandang yang terbatas membahayakan keselamatan penerbangan dan seluruh penumpangnya," katanya.

Dia mengatakan, jarak pandang (visibility) yang aman umumnya segala sesuatu sepanjang landasan, sekitar 2.000 meter, terlihat jelas. Dengan sejumlah alat bantu, pesawat masih bisa mendarat atau lepas landas pada jarak 850 meter.

"Namun itu juga tergantung dari pengalaman dan jam terbang pilot. Tapi tentu saja kita tidak mau mengambil risiko yang tidak perlu," kata Asrul Rose.

Rute penerbangan yang tidak terganggu akibat abu vulkanik letusan Gunung Kelud, menurut dia, adalah penerbangan dari dan ke Jakarta. Semua pihak yang berkepentingan masih menunggu perkembangan untuk dapat mengizinkan kembali penerbangan dilakukan. "Yang dapat kita lakukan hanya menunggu," katanya.

Khusus untuk penumpang yang gagal berangkat itu, kaqta dia, maskapai memiliki dua pilihan untuk mereka, yaitu menerima penggantian uang tiket atau menjadwal ulang keberangkatan.

Menurut Asrul Rose, untuk penjadwalan ulang keberangkatan, kembali tergantung pada keadaan cuaca.

"Ada penumpang yang memilih penggantian uang tiket, lalu mengubah rencana keberangkatan penerbangannya," kata Yanti, karyawan sebuah biro perjalanan di Balikpapan.

Ia baru saja mengatur perjalanan seorang pelanggannya dari Yogyakarta ke Balikpapan lewat Jakarta. "Penumpang tersebut naik kereta api eksklusif dari Yogyakarta ke Jakarta, baru kemudian terbang dengan pesawat malam dari Jakarta ke Balikpapan. Bila semua lancar, dia sudah tiba di rumah jumat malam ini," kata Yanti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement