Jumat 14 Feb 2014 18:26 WIB

BNN: Daya Beli Masyarakat untuk Narkoba Tinggi

logo BNN
logo BNN

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan Ifansyah mengungkapkan daya beli masyarakat Kalimantan Selatan untuk narkoba cukup tinggi sehingga perlu upaya terus menerus mengingatkan masyarakat terhadap bahaya obat-obatan terlarang tersebut.

Menurut Ifan pada penyuluhan Narkoba di SMA Muhammadiyah I Banjarmasin, Jumat, peredaran narkoba di Kalimantan Selatan kini semakin memprihatinkan, karena telah merambah ke sekolah-sekolah sejak tingkat SD hingga SMU sederajat.

"Tentu ini sangat membahayakan bagi kita semua, terutama generasi muda, makanya kita akan terus turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba ini," katanya.

Melalui penyuluhan tersebut, tambah dia, diharapkan akan memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi siswa dan menekan penyalahgunaannya terutama di tingkat remaja, yang merupakan tingkatan paling rawan, karena pada masa-masa remaja merupakan masa untuk mencari jati diri.

Kalimantan Selatan dianggap sebagai jalur favorit peredaran narkoba di Indonesia dan kini menduduki peringkat ke enam terbesar dengan 45 ribu pengguna narkoba.

Kondisi tersebut didukung dengan kemampuan daya beli masyarakat yang tinggi, sehingga menjadikan daerah ini ladang subur bagi peredaran narkoba di tanah air.

Dengan demikian, kata dia, Walaupun dengan keterbatasan anggaran, BNP Kalsel memprogramkan penyuluhan ke semua sekolah di kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.

Menurut Ifan, masalah narkoba bukanlah tugas dari aparat kepolisian maupun BNN saja untuk mengawasi dan menyelesaikannya, orang tua, guru, masyarakat dan lingkungan pergaulan, adalah orang yang sangat berperan penting untuk mengantisipasi peredaran obat-obatan yang merusak mental tersebut.

"Jadi peran seluruh pihak sangat penting untuk terus ditingkatkan kesadarannya, karena narkoba kini juga telah menyusup ke seluruh pelosok daerah," katanya.

Pada kesempatan tersebut, puluhan siswa sepakat tidak ingin merasakan sakit sakau, dan tidak akan mengonsumsi narkoba.

Pernyataan tersebut disampaikan, saat para siswa mengikuti penyuluhan anti Narkoba yang di gelar Badan Narkotika Provinsi Kalsel di ruang laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin.

Puluhan siswa dan siswi SMA Muhammdiyah 1 Banjarmasin mengikuti penyuluhan anti narkoba dan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta dampak negatif di berbagai sendi kehidupan seperti agama, kesehatan, ekonomi, sosial hingga hukum.

"Penyuluhan ini memberikan pemahaman bagi kami, sehingga bisa mewaspadai diri dari bahaya narkoba," kata Farah Saleh Abdad, salah seorang siswi SMA Muhammdiyah 1 Banjarmasin.

Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SMA Muhammadiyah 1 Ety Lindasari, juga mengatakan program penyuluhan ini akan diupayakan menjadi program khusus berkala di sekolah, untuk memberikan wawasan bagi siswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement