Jumat 14 Feb 2014 18:10 WIB

Aksi Heroik Dibalik Bencana Genset Beracun

Rep: C57/ Muhammad Ibrahim Hamdani/ Red: Julkifli Marbun
 Kerabat dan rekan kerja melihat jenasah korban keracunan gas genset di klinik Sapta Mitra, Pondok Timur Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2).    (Antara/Paramayuda)
Kerabat dan rekan kerja melihat jenasah korban keracunan gas genset di klinik Sapta Mitra, Pondok Timur Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2). (Antara/Paramayuda)

REPUBLIKA.CO.ID, RAWALUMBU -- Salah seorang warga Rawalumbu, Aris (40 tahun), berhasil mengevakuasi dua orang karyawan klinik Sapta Mitra. Klinik itu beralamat di Jalan Raya Pondok Timur, Rumah Toko (Ruko) Gading Mas No. 8F - 8G, Pengasinan, Rawalumbu, Bekasi.

Aris bekerja sebagai mekanik di bengkel Ayun Motor - Suzuki, di Jalan Raya Pondok Timur 8K, Jati Mulya, Bekasi. Lokasi bengkel ini masih berada satu komplek  dengan Klinik Sapta Mitra, tepatnya di Ruko Gading Mas.

"Pagi itu, Selasa (11/2), kurang dari pukul 08.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), saya baru saja  tiba di bengkel untuk bekerja. Tiba-tiba, dari klinik Sapta Mitra ada yang berteriak minta tolong. Saya pun langsung masuk ke dalam klinik," ujar Aris saat diwawancarai pada Kamis petang (13/2).

Menurut Aris, situasi saat itu cukup sepi, tidak banyak orang di dalam komplek Ruko Gading Mas. Mendengar permintaan tolong itu, Aris pun serta merta naik ke lantai dua dan membawa salah satu karyawan klinik ke bangku panjang di lantai satu.

Kemudian, Aris kembali naik ke lantai dua di klinik Sapta Mitra untuk mengevakuasi karyawan lainnya. Dalam evakuasi kedua ini, Aris kembali membawa satu orang karyawan lainnya. Karyawan itu segera dibawa ke bangku panjang di lantai satu ruang tunggu klinik.

"Setelah itu, saya tidak kuat lagi untuk melanjutkan proses evakuasi. Karena tidak pakai masker, kepala saya pusing dan perut saya mual akibat menghirup gas beracun. Jadi, saya pun langsung keluar dari klinik dan kembali ke bengkel untuk istirahat," pungkas Aris.

Evakuasi itu dilanjutkan oleh warga lainnya, Sanif, yang bekerja di PT. Power Block Indonesia, Jalan Pondok Timur Indah No. 6A, Kampung Rawa Sapi, Tambun Selatan, Bekasi. Perusahaan ini berada di seberang jalan raya di depan Ruko Gading Mas.

Menurut Aris, Sanif sempat bertanya kepadanya, "Ada apa itu di klinik?". Pertanyaan itu dijawab Aris, "karyawan klinik keracunan, bantuin saya dong". Sanif pun segera menolong karyawan Klinik Sapta Mitra.

"Setelah mendekati klinik, Sanif keluar sebentar, lalu segera membuka bajunya. Baju itu lalu diikatkan ke wajah agar ia tidak menghirup gas beracun dari dalam klink. Lalu, Sanif pun segera mengevakuasi karyawan klinik yang masih ada di dalam," tutur Aris.

Ketika itu, lanjut Aris, ia sudah sesak nafas, kepala terasa pusing dan perut mual sehingga segera keluar dari klinik dan beristirahat di bengkelnya. Pihak kepolisian juga belum datang hingga sekitar pukul 11.00 WIB.

Suasana saat itu di kompleks ruko masih sepi, terang Aris, lalu semua karyawan klinik yang telah selesai dievakuasi segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan tiga buah mobil. Dari tiga mobil itu, satu mobil milik klinik dan dua mobil milik ruko di sebelah klinik.

Informasi Aris ini dibenarkan oleh Aji (35 tahun), rekan kerja Aris, yang selama wawancara berlangsung ikut mendengarkan dan melengkapi jawaban Aris.

"Jadi, total karyawan yang dievakuasi berjumlah sembilan orang, lima di antaranya meninggal dunia, dan 4 orang sisanya masih hidup," jelas Aji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement