Jumat 14 Feb 2014 18:03 WIB

Polres Bantul Patroli Amankan Lalu Lintas Pascaerupsi

Hujan abu vulkanis pekat dampak eripsi. Gunung Kelud mengguyur ibu kota Kabupaten Semarang. Unggaran, (14/2)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Hujan abu vulkanis pekat dampak eripsi. Gunung Kelud mengguyur ibu kota Kabupaten Semarang. Unggaran, (14/2)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat melakukan patroli keliling untuk mengamankan lalu lintas menyusul hujan abu vulkanik yang melanda wilayah setempat pascaerupsi Gunung Kelud Kediri Jawa Timur yang terjadi pada Kamis (13/2) malam.

"Kami kerahkan seluruh personil kepolisian sejak pagi untuk melakukan patroli guna membantu mengurangi dampak dari bencana ini (hujan abu)," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul AKBP Surawan di Bantul, Jumat.

Menurut dia, ada lima unit mobil patroli Polres serta mobil patroli dari masing-masing kepolisian sektor (polsek) kecamatan yang dikerahkan untuk mengamankan lalu lintas, karena hujan abu di wilayah ini mengakibatkan ruas jalan setempat dipenuhi endapan abu vulkanik.

Dalam patroli tersebut, kata dia petugas kepolisian menyampaikan imbauan melalui pengeras suara dari mobil patroli kepada pengendara jalan untuk berhati-hati, mengingat jarak pandang terbatas akibat abu yang beterbangan di sekitar jalan usai dilalui kendaraan.

Sejumlah jalan di antaranya Jalan Parangtritis, Jalan Bantul, Jalan Wonosari, Jalan Wates, Jalan Imogiri Barat dan Imogiri Timur paling rawan terjadi kecelakaan, karena menjadi jalur lalu lintas paling padat di Bantul, kata Kapolres.

Sementara berdasarkan pantauan di sejumlah ruas jalan, seperti jalan protokol komplek perkantoran, Jalan Bantul, Jalan Parangtritis dan Jalan Imogiri Barat, abu vulkanik yang beterbangan mengganggu pandangan pengemudi sehingga harus berhati-hati.

Sejumlah warga yang berada di tepi jalan raya berupaya menyingkirkan abu yang mengendap ke tepi jalan, selain itu sejumlah relawan membersihkan abu dari jalan dengan menyiram menggunakan air berharap tidak membahayakan.

Sementara itu, Humas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Johan Nasrudin Firdaus mengatakan, hingga Jumat siang Instalasi Gawa Darurat (IGD) rumah sakit telah menangani sebanyak 32 pasien atau korban terdampak bencana erupsi Gunung Kelud.

Ia mengatakan, pasien yang masuk IGD RS PKU Bantul diantaranya karena sesak nafas yang diderita orang tua akibat menghirup abu, kemudian korban kecelakaan lalu lintas karena jarak pandang yang terbatas maupun jalanan licin akibat jalanan penuh abu.

"Pasien IGD sebagian besar karena kecelakaan lalu lintas, maupun terjatuh dari sepeda motor, ini dikarenakan jarak pandang hanya berkisar antara lima sampai 10 meter, selain itu jalan licin," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement