REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, membatalkan pemberangkatan sebanyak 600 penumpang dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur, karena Bandara Juanda ditutup sementara.

Maskapai penerbangan tersebut memilih menunda keberangkatan karena Bandara Juanda Surabaya ditutup sementara akibat debu vukanik letusan gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur, yang terjadi pada Selasa (13/2) malam.

"Ada tiga penerbangan gagal terbang, seperti maskapai Lion Air dengan dua nomor penerbangan yakni JT 801 jadwal pukul 06.40 WITA dan JT. 791 pada pukul 09.20 WITA, kemudian maskapai Sriwijaya nomor penerbangan SJ. 565 pukul 09.20 WITA," kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I, Rio Hendarto di Makassar.

Pembatalan tersebut dikarenakan pihak maskapai penerbangan tidak ingin mengambil resiko terkait bencana letusan Gunung Kelud yang mengakibatkan Bandara Djuanda Suarabaya ditutup sementara.

"Itu dilakukan maskapai dengan alasan keamanan termasuk penutupan sementara bandara di Surabaya," katanya saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Berdasarkan pantauan di bandara setempat, sejumlah penumpang asal Surabaya memilih membatalkan tiket pesawat dan mengembalikan tiket di maskapai tersebut untuk ditukarkan uang 100 persen.

"Lebih baik batal berangkat dari pada harus menanggung resiko, saya kembalikan tiketnya," ujar Imran salah satu penumpang asal Surabaya itu.

Sebelumnya, Direktur Keselamatan dan Standar LPPNPI Wisnu Darjono mengeluarkan instruksi untuk menutup bandara yang ada di Surabaya yakni Djuanda, Solo Adi Sumarmo dan Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta.

Penutupan bandara itu harus dilakukan menyusul jarak pandang tidak sampai 500 meter, sementara untuk penerbangan dibutuhkan jarak pandang minimal 1.000 meter. Sementara pihak Air Traffic Controllers (ATC) atau pemandu lalu lintas udara meminta seluruh maskapai penerbangan tidak melakukan penerbangan ke bandara-bandara yang dimaksud.

Ikuti Whatsapp Channel Republika