Jumat 14 Feb 2014 11:53 WIB

Pemkot dan Polrestabes Surabaya Sebar Masker Antisipasi Abu Kelud

  Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud.  (Republika/Nur Aini)
Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud. (Republika/Nur Aini)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Pemerintah Kota dan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membagi-bagikan masker kepada pengendara di sejumlah titik dalam kota sebagai antisipasi gangguan pernafasan akibat hujan abu dampak erupsi Gunung Kelud sejak Kamis (13/2) malam.

Pantauan di lapangan, bagi-bagi masker dilakukan di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, depan Kebun Binatang Surabaya dan sejumlah titik lainnya. Sejumlah pejabat Pemkot Surabaya beserta staf dan aparat Polisi Lalu Lintas terlibat langsung dalam pembagian tersebut.

"Ada ratusan lebih masker yang sudah disiapkan. Di sini kami dibantu relawan memberikan masker ke pengendara," ujar Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Chandra Oratmangun, kepada wartawan di sela pembagian masker, Jumat pagi.

Di lokasi terpisah, Wakasatlantas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Dhanu memimpin langsung pembagian masker di perempatan 'traffic light' depan Kebun Binatang Surabaya.

Pihaknya berharap, masker dapat sedikit membantu pengendara yang terganggu pernafasannya akibat abu yang bertebaran di Surabaya sejak Jumat dini hari. Di samping itu, antisipasi abu Kelud pekat tersebut juga membuat jalanan penuh debu dan licin.

"Kami juga meminta pengendara agar berhati-hati atau tidak mengebut di jalan. Apalagi potensi mata pedih sangat tinggi karena abu dari Gunung Kelud," tutur perwira menengah tersebut.

Pembagian masker tersebut mendapat apresiasi pengendara. Wahyono, salah satu warga Urip Sumoharjo, menilai masker akan sangat penting membantu pengendara di jalan. Beberapa kali ia sempat berhenti untuk mengusap mata yang pedih. "Saya tergesa-gesa ketika berangkat ke kantor dan tidak mengira hujan abu akan semakin banyak. Ternyata di jalan membuat mata semakin pedih. Sebelum lewat Taman Bungkul, beberapa kali saya berhenti karena mata sakit," ucapnya.

Di Surabaya dan sekitarnya, sejak dini hari tadi hingga Jumat pagi terjadi hujan abu dampak erupsi Gunung Kelud sejak Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB. Sejumlah daerah di Jatim, Jawa Tengah dan Yogyakarta juga terkena dampak hujan abu gunung setinggi 1.776 meter di atas permukaan air laut itu.

Perubahan status Gunung Kelud nisbi cepat. Dari sebelumnya aktif normal berubah menjadi waspada pada Minggu (2/2). Berubah lagi menjadi siaga pada Senin (10/2) pukul 16.00 WIB. Berikutnya, Kamis (13/2) pukul 21.15 WIB berubah menjadi awas.

Satlak PB Kabupaten Kediri membuka Posko Utama pada 0354-7415299, Posko Logistik pada 0354-7415318 atau 08214068230, dan "media center" 0354-7415289. Sedangkan, CSM Cargo membuka posko bantuan transportasi gratis untuk kawasan bencana Gunung Kelud.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement