Jumat 14 Feb 2014 11:42 WIB

Pos-pos Pengungsian di Blitar Malah Kosong, Kenapa?

  Pengguna jalan melintas di depan SMAN 1 Seyegan yang tertutup abu vulkanik di Margoagung, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)
Pengguna jalan melintas di depan SMAN 1 Seyegan yang tertutup abu vulkanik di Margoagung, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR-- Posko-posko pengungsian di wilayah seputar Gunung Kelud di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang semula dipenuhi ribuan warga - yang dievakuasi menggunakan truk Basarnas dari wilayah 'garis merah' daerah berbahaya hingga radius 10 kilometer dari Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam hingga Jumat siang umumnya nyaris kosong tanpa penghuni.

Posko pengungsian yang berangsur-angsur ditinggalkan oleh para pengungsi yang kembali ke daerah masing-masing itu, seperti di Posko Bencana Darurat Gunung Kelud di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar di Jalan Bromo, Babadan, Wlingi.

"Kami juga kaget, sejak subuh warga yang sudah diamankan ke posko pengungsian di sini, didatangi oleh keluarga masing-masing dari Gandusari yang membawa kendaraan sendiri, dan bertahap dibawa pulang lagi ke Gandusari. Di sini sudah tidak ada satu orang pun pengungsi," ujar Sambar, petugas call center BPBD Kabupaten Blitar.

Hal itu juga dibenarkan Jari, pengendali logistik BPBD Kabupaten Blitar, dengan menyatakan pihaknya percuma jika mengeluarkan logistik seperti untuk jamuan makan, karena pengungsinya sudah habis, kembali ke daerah asal di Gandusari.

Demikian pula posko pengungsian warga asal Gandusari lainnya, seperti SDN Babadan 1, eks Kawedanaan Wlingi, dan Masjid Besar At Ta'awun Wlingi, sudah tidak ada lagi pengungsi, karena sudah kembali ke daerah asal.

Menurut Sambas, berdasarkan informasi yang diterimanya, posko-posko pengungsi di daerah Garum, Ponggok dan Nglegok, juga sudah ditinggalkan pengungsi yang kembali ke daerah asal, setelah melihat letusan Gunung Kelud mereda dan kondisi cuaca di Blitar cukup cerah.

Namun menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar Drs Izul Marom MSc, meski ribuan pengungsi itu kembali ke daerah asal, namun mereka tetap diminta berkoordinasi dengan posko di daerah terdekat, seperti di Kantor Kecamatan Gandusari, SDN Sumber Agung dan Kantor Desa Sumber Agung, dan lainnya.

"Di tempat tinggal para pengungsi yang kembali ke daerah asal itu sejak awal telah disiapkan juga posko di masing-masing desa. Mereka tadi malam dievakuasi ke posko pengungsian yang jauh karena mengantisipasi besarnya semburan lava pijar dan material magma lainnya. Mudah-mudahan kondisinya terus aman," ujar Izul.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement