REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dentuman letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, terdengar hingga Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama di Kabupaten Gunung Kidul.
"Ini dikarenakan dentuman letusan yang merembet melalui gelombang udara sebagai gelombang akustik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Subandriyo, Jumat dinihari.
Menurut dia, suara yang terdengar masyarakat Yogyakarta merupakan dentuman letusan Gunung Kelud. "Kami juga memantau getaran yang terjadi, karena memang sebagian besar alat pemantau di Gunung Kelud dari sini (BPPTKG)," katanya.
Ia mengatakan, getaran Gunung Kelud juga terekam dari seismograf Stasiun Deles, Klaten, Jawa Tengah, karena sumbernya sangat dalam. "Sumber letusan sangat dalam, seperti Gunung Merapi pada 2010," katanya.
Subandriyo mengatakan, letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis pukul 22.50 WIB tersebut baru awal, dan belum mencapai puncaknya. "Pasti akan bisa lebih besar. Ini belum mencapai puncaknya," katanya.
Ia mengatakan untuk kondisi Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, saat ini tidak ada aktivitas yang berubah secara siginifikan.
"Gunung Api yang ada di Yogyakarta ini tidak ada hubungannya dengan yang gunung lainnya. Merapi masih aman, tidak ada peningkatan aktivitas," katanya.
Petugas dari Pos Pengamatan Gunung Merapi, Kaliurang Sleman Yulianto mengatakan, kondisi Gunung Merapi masih tetap terpantau aman. "Kegempaan juga masih landai dan belum terlalu ada perubahan. Merapi, aman, tentram, damai," katanya.